Perlu Diketahui! Batuk Ternyata Dapat Dibedakan dari Jenis Akutnya

Rabu, 26 Juni 2024 | 16:03
Ilustrasi seorang perempuan batuk. Menurut dokter dari RS St. Elisabeth Bekasi, bahwa batuk memiliki perbedaan berdasarkan sifat akutnya. Ilustrasi/Freepik.
Penulis: Pipin L H | Editor: Pipin L H

AyoBacaNews.com - Dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit St. Elisabeth Bekasi, dr. Patriotika Ismail, Sp.PD menjelaskan, bahwa batuk yang diderita seseorang memiliki perbedaan yang dapat dilihat berdasarkan sifat akutnya.

Ia mengatakan, batuk merupakan tindakan reflek dari saluran pernapasan yang digunakan untuk membersihkan saluran napas atas, yang dapat terjadi akibat kualitas udara yang buruk.

Selain itu, bisa juga diakibatkan iritasi asap rokok dan alergen yang terkandung dalam udara lalu terhirup, common cold, batuk kronik akibat penyakit paru-paru hingga infeksi virus pada musim pancaroba.

"Penyebab dan jenis batuk bisa berbeda-beda, tetapi yang patut diperhatikan adalah jika batuk sudah dialami lebih dari dua minggu, termasuk batuk kronis. Sebaiknya segera diperiksakan ke dokter," kata dr. Patriotika Ismail dalam keterangannya, pada Rabu 26 Juni 2024.

Kondisinya dapat dibedakan berdasarkan sifatnya, seperti batuk akut yang dapat berlangsung hanya beberapa hari sampai dua minggu.

Kondisi ini jadi batuk yang paling umum dialami, dan jenisnya dibagi menjadi batuk produktif atau berdahak, serta batuk non-produktif atau kering.

Kedua batuk tersebut, jamak terjadi sebagai gejala awal penyakit lain seperti flu atau iritasi saluran napas akibat polusi udara, alergi zat tertentu, dan asap rokok.

Kedua tipe batuk ini biasanya dapat mereda dengan swamedikasi obat batuk OTC (dijual bebas) atau tablet hisap untuk batuk kering.

Namun kedua jenis batuk tersebut tetap harus diwaspadai, kata dokter, apabila hanya terjadi pada malam hari. Sebab, bisa jadi gejala asam lambung yang naik ke saluran pernapasan.

Kemudian, ada batuk psikogenik atau batuk kebiasaan yakni batuk yang bukan disebabkan oleh penyakit fisik, tapi disebabkan ketika kecemasan dan rasa panik terjadi pada pikiran dan tubuh.

Batuk ini sifatnya terjadi ketika penderita mengalami situasi yang membuat gugup, panik, dan tidak nyaman, udara dingin bahkan jika disekitarnya ada orang batuk bisa menyebabkan tercetusnya batuk seperti ini.

“Habit cough umumnya tidak berdahak, tidak merespons terhadap terapi konvensional, namun tidak berbahaya. Batuk akan membaik jika masalah psikologis teratas,” katanya.

Dengan demikian, ia mengingatkan masyarakat untuk tidak lengah terhadap tiap jenis batuk yang dialami, serta segera melakukan konsultasi pada dokter.

Terutama bila batuk terasa parah disertai demam, menyebabkan sulit bernapas, nyeri dada, sulit makan, terdapat penurunan berat badan, bahkan mengeluarkan darah.

“Bisa jadi penyebabnya adalah chronic obstructive pulmonary disease (COPD), batuk rejan atau bahkan tuberkulosis. Jangan lalai menangani gejala-gejala parah, terutama jika batuk sudah dialami menetap selama lebih dari dua minggu,” kata dokter.

Dokter medis dari PT Bintang Toedjoe dr. Elizabeth Angelina Tjandra menambahkan agar penderita bijak dalam memilih obat untuk swamedikasi.

Menurutnya untuk meredakan batuk akut, perhatikan untuk mengonsumsi obat-obat yang memang diperuntukkan untuk dijual bebas (OTC) untuk batuk, dan menggunakannya sesuai dosis yang dianjurkan pada kemasan.(*)

Artikel Rekomendasi