Penderita Diabetes Tak Boleh Makan Nasi, Ahli Gizi Tepis Mitos Ini

Selasa, 23 Juli 2024 | 07:21
PASIEN DIABETES TIDAK BOLEH MAKAN NASI - Ilustrasi nasi dan lauknya. Ahli gizi jawab mitos terkait penderita diabetes tak boleh konsumsi nasi. (Foto: Freepik).
Penulis: Pipin L H | Editor: Pipin L H

AyoBacaNews.com, Jakarta - Ahli Gizi dari Instalasi Pelayanan Gizi RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, Inti Makaryani, S.Gz menjawab satu di antara mitos gizi terkait penderita diabetes tidak boleh makan nasi sepenuhnya.

Menurutnya, penderita diabetes tidak perlu menghindari nasi selama takaran, yang dikonsumsi masih dalam batas wajar, dan sesuai kebutuhan tubuhnya.

Bahkan, menurut Inti penderita diabetes tidak disarankan hanya mengonsumsi buah dan sayuran saja, tetapi nasi tidak.

"Di dalam nasi itu, ada karbohidrat yang tetap diperlukan untuk tubuh. Dia (nasi) ada glukosa yang baik untuk otak dan energi," kata Inti dalam diskusi daring, dikutip Selasa, 23 Juli 2024.

Misalnya, jika seseorang memerlukan 1.700 kilo kalori, maka pada waktu sarapan penderita diabetes dapat konsumsi nasi putih sebanyak 100 gram, atau setara dengan 3/4 gelar.

Apabila tidak menginginkan nasi, ada opsi penukar lain seperti roti putih sebanyak 70 gram atau setara tiga iris.

"Jadi, penukar itu adalah saat kita mengganti makanan dengan kelompok yang sama. Misal, saya mau nasi putih tapi di sana hanya ada roti. Itu bisa diganti dengan roti putih untuk pagi hari atau kalau mau singkong rebus, itu juga bisa. Jadi, disesuaikan dengan kelompok bahan pangannya," kata Inti.

Ia juga menepis mitos yang menyatakan, penderita diabetes tidak boleh memakan seafood. Penderita boleh memakannya, dengan catatan hanya sesekali saja.

Sebab, makanan bahari mengandung protein sekaligus banyak lemak jenuh. Sehingga dikhawatirkan akan membuat asupan gizi penderita menjadi tidak seimbang.

"Untuk jumlah yang dikonsumsi itu kembali lagi (pada anjuran dokter yang menangani), berapa banyak yang diperbolehkan untuk dikonsumsi," katanya.

Di samping takaran yang diperbolehkan, ia juga mengatakan penderita mesti mempertimbangkan cara pengolahan makanan bahari tersebut, satu di antaranya mengurangi makanan yang digoreng.

"Jadi, untuk pengolahannya cukup satu makanan saja yang diolah dengan minyak. Misalnya, menggunakan minyak zaitun, minyak kelapa atau santan. Jadi jumlahnya harus kita hitung dulu berapa banyak yang boleh," kata Inti.

Inti kemudian menyarankan bagi penderita diabetes, yang ragu dengan kebutuhan gizi per hari dapat datang ke fasilitas kesehatan terdekat.

Penderita diabetes dapat konsultasi ke ahli gizi, guna melakukan penghitungan kalori serta takaran makan yang sesuai.(*)

Artikel Rekomendasi