AyoBacaNews.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Yahya Cholil Staquf, menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Indonesia atas tindakan Lima NU Muda yang pergi ke Israel untuk melakukan engagement di sana.
Dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa, 16 Juli 2024 melalui youtube TVNU Televisi Nahdlatul Ulama, beliau menegaskan bahwa NU memahami dan merasakan kekecewaan masyarakat, terutama dalam konteks situasi yang sensitif saat ini.
"NU sangat mengerti dan sangat memaklumi serta merasakan hal yang sama bahwa hal ini merupakan sesuatu yang tidak patut di dalam konteks suasana yang ada saat ini," ujar KH. Yahya Cholil Staquf.
Lebih lanjut, KH. Yahya Cholil menyampaikan bahwa PBNU telah mendapatkan konfirmasi dari lembaga-lembaga terkait di bawah naungan PBNU bahwa mereka tidak mengetahui dan tidak memberikan mandat kepada personel yang berangkat ke Israel.
Oleh karena itu, tindakan yang dilakukan oleh individu-individu tersebut adalah tanggung jawab pribadi mereka dan tidak terkait dengan lembaga NU.
"Kebijakan PBNU mengenai engagement atau hubungan kerja sama kelembagaan, baik di lingkup domestik maupun internasional, harus melewati PBNU. Ini ketetapan yang sudah lama sekali dibuat, sejak periode yang lalu," tegas Ketua Umum PBNU.
Beliau menambahkan bahwa segala bentuk engagement yang tidak melalui prosedur resmi PBNU tidak akan dianggap sebagai engagement kelembagaan, dan organisasi tidak akan mengambil tanggung jawab atas tindakan tersebut.
"Semua engagement yang tidak melalui prosedur tersebut bukan engagement kelembagaan, dan organisasi tidak akan mengambil tanggung jawab dalam engagement tersebut," pungkasnya.
Sebelumnya, lima toko muda NU berangkat ke Israel dan betemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog yang akhirnya dikecam keras oleh kelembagaan NU.(*)