Pagar PT Kahatex Tumbang, Atap Pabrik Beterbangan, Penjelasan BMKG Soal Puting Beliung Besar Sapu Rancaekek

Rabu, 21 Februari 2024 | 20:29
Penampakan puting beliung di kawasan pabrik Ranacekek, Bandung pada Rabu, 21 Februari 2024 sore.
Penulis: Rizki L Sundana | Editor: AyoBacaNews

AyoBacaNews.com - Rabu, 21 Februaro 2024 sore menjadi hari yang menegangkan bagi warga Rancakek, Kabupaten Bandung dan Jatinangor Kabupaten Sumedang.

Angin puting beliung dalam hitungan detik datang dan menyapu segala yang ada di depannya.

Pabrik PT Kahatex yang megah dan luas itu terkena dampak. Bagian pagar PT Kahatex yang dikenal kokoh tumbang.

Sementara atap-atap pabrik di kawasan industri Rancekek dan Jatinangor beterbangan. Puing-puing melayang ke udara membentuk lingkaran yang membesar dan pekat.

Suara takbir berkumadang, bersahutan. Warga berlarian mencari perlindungan. Pengguna jalan yang melintas mendadak ngerem.

Mereka takut dan mencari perlindungan agar tak tersapu puting beliung yang mengamuk.

Atas bencana alam tersebut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung langsung mengeluarkan rilis.

BMKG secara gamblang menjelaskan tentang terjadinya puting belung besar yang maladan Jatinangor dan Rancaekek.

Truk terguling, pohon tumbang

Dari banyak rekaman viral di medsos, terlihat jelas sejumlah bangunan rusak. Sejumlah pohon tumbang, dan truk terguling. 

Mobil menepi, sementara sepeda motor terjatuh tersapu angin yang sangat besar.

Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu menyebut angin puting beliung tiba setelah terjadi hujan ekstrem. 

Dikatakannya, fenomena puting beliung merupakan dampak pertumbuhan awan cumulonimbus.

Kondisi semakin menjadi lantaran berlanjut dengan terjadinya hujan lebat disertai angin kencang dengan durasi singkat dan skala lokal.

"Suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia relatif hangat mendukung penambahan suplai uap air ke wilayah Indonesia termasuk wilayah Jawa Barat dan sekitarnya, selaras dengan kelembapan udara di lapisan 850-500 mb yang relatif basah yakni antara 45-95 persen," kata dia melalui keterangan resmi yang juga diterima redaksi AyoBacaNews pada Rabu, 21 Februari 2024.

Bukan itu saja, laporan yang diterima, terpantau adanya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia Barat Pulau Sumatera.

Hal itu pulang yang mengakibatkan terbentuknya area netral poin dengan area pertemuan dan perlambatan angin (konvergensi) serta belokan angin (shearline) berada di sekitar wilayah Jawa Barat. 

Teguh Rahayu menjelaskan, kondisi tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan awan di sekitar wilayah konvergensi dan belokan angin tersebut.

"Indeks labilitas berada pada kategori labil sedang hingga tinggi di sebagian wilayah Jawa Barat berpotensi meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan konvektif pada skala lokal," kata dia.

Hujan es

Laporan yang diterima, dampak terjadinya puting beliung sejumlah atap rumah di Kecamatan Jatinangor berterbangan.

Kemudian yang tak kalah mengerikan adalah robohnya pagar PT Kahatex. 

Dikatakan Teguh kejadian  pukul 16.40 WIB, sebanyak empat kali lantaran cuaca ekstrem.

Dia meminta warga waspada potensi bencana hidrometeorologis dampak cuaca ekatrem seperti hujan lebat hingga sangat lebat.

"Pada durasi lebih dari satu jam, angin puting beliung, dan hujan es yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya," kata dia. (*)

 

Artikel Rekomendasi