MIRIS! Apa yang Harusnya Dilakukan Orangtua? Gadis 16 Tahun Tewas Saat Ngamar 2 Pria Dewasa di Hotel Jaksel

Kamis, 25 April 2024 | 12:39
Ilustrasi kasus pembunuhan. A ditemukan meninggal di sebuah kamar hotel di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.  Atas kejadian memilukan tersebut, polisi di tempat kejadian mengamankan dua pria berusia 40 tahun. cottonbro studio.
Penulis: L Sundana | Editor: AyoBacaNews

AyoBacaNews.com - Hati orangtua mana yang tak hancur saat tahu anak gadisnya meninggal dunia dalam kondisi sangat mengkhawatirkan seperti yang dialami mendiang FA anak perempuan berusia 16 tahun.

Entah bagimana kisah awal sampai FA jatuh ke tangan dua lelaki dewasa berusia 40 tahun, lalu mau diajak ke hotel dan diperlakukan biadab.

Seperti diketahui jika FA ditemukan meninggal di sebuah kamar hotel di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. 
Atas kejadian memilukan tersebut, polisi di tempat kejadian mengamankan dua pria berusia 40 tahun.

"Dari proses penyelidikan yang kami lakukan di awal itu, kami mengamankan sejumlah laki-laki dengan usia 40 tahun. Ada sekitar dua orang yang kami berhasil amankan," kata Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi kepada wartawan, pada Kamis, 25 April 2024.

Kejadian itu juga sama sekali tidak diketahui pihak hotel dan petugas keamanan setempat. Hal itu terlihat dari keterangan polisi yang baru tahu dari pihak rumah sakit RSUD Kebayoran Baru tentang meninggalnya FA. 

Saat ini piha kepolisian sedang melakukan serangkaian penyelidikan. FA disebutkan tidak memiliki identitas. "Benar bahwa terdapat jenazah dari seorang perempuan yang pada saat itu belum ditemukan identitasnya dalam kondisi sudah meninggal dunia," ujarnya.

Laporan yang didapat polisi, korban saat hidup bersama teman wanita yang usianya sama dibawa dua orang laki-laki ke hotel tersebut. 

"Ternyata korban bersama dengan rekannya yang juga perempuan dan sama-sama berusia 16 tahun atau dikategorikan sebagai anak itu beraktivitas di salah satu hotel yang terletak di daerah Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan," katanya.

Kata polisi, tidak hanya ada dua laki-laki di kamar hotel tersebut, tetapi juga ada pria dewasa lainnya.

"Di kamar hotel tidak hanya ada dua orang korban ini, tapi ada beberapa laki-laki lainnya yang dikategorikan laki-laki dewasa," tuturnya.

Bagaimana harusnya sikap orangtua

Berkaca dari kasus tersebut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua. Ingat jika penyesalan datang di akhir.

Sebagai orangtua harusnya bertanggung jawab atas tindak tanduk anak, terlebih masih di bawah umur.

Untuk mencegah kekerasan pada anak di bawah umur, berikut ulasan penting yang dirangkum AyoBacaNews.com dari laman Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). 

1. Komunikasi Terbuka dan Edukasi

Jalin komunikasi terbuka dan jujur dengan anak: Bangunlah hubungan yang memungkinkan anak merasa nyaman untuk berbagi cerita dan kekhawatiran mereka tanpa rasa takut dihakimi. 

Diskusikan tentang bahaya seks bebas, eksploitasi seksual, dan pentingnya menjaga diri.

Berikan edukasi seks yang komprehensif: Jelaskan tentang anatomi tubuh, reproduksi, pubertas, dan hubungan seksual secara lugas dan sesuai dengan usia anak. 

Bahas juga tentang nilai-nilai moral, consent (persetujuan), dan pentingnya menjaga privasi.
Gunakan media edukasi: Manfaatkan buku, video, atau situs web terpercaya untuk membantu anak memahami informasi tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi dengan cara yang menarik dan mudah dipahami.

2. Pantau Aktivitas Anak

Tetapkan aturan dan batasan yang jelas: Buatlah aturan tentang jam malam, penggunaan media sosial, dan pergaulan dengan teman. Pastikan anak memahami konsekuensi jika melanggar aturan.

Pantau aktivitas anak di media sosial: Perhatikan dengan siapa anak berinteraksi online dan jenis konten yang mereka konsumsi. Ajarkan anak tentang privasi online dan bagaimana menghindari cyberbullying.

Jalin komunikasi dengan teman dan guru anak: Bangun hubungan baik dengan teman dan guru anak untuk mendapatkan informasi tentang aktivitas dan pergaulan mereka.

3. Meningkatkan Kewaspadaan

Ajari anak tentang bahaya orang asing: Tekankan pentingnya untuk tidak menerima ajakan dari orang asing, baik di dunia nyata maupun di dunia maya.

Awasi tanda-tanda perubahan perilaku anak: Perhatikan jika anak menunjukkan perubahan perilaku yang tidak biasa, seperti menjadi lebih pendiam, mudah marah, atau menarik diri dari keluarga dan teman.

Laporkan aktivitas mencurigakan: Jika Anda mencurigai adanya aktivitas mencurigakan yang melibatkan anak, segera laporkan kepada pihak berwenang. (*)

Artikel Rekomendasi