DALAM kehidupan ini, seringkali kita dihadapkan pada pertanyaan yang mendasar: mengapa kita ada di sini dan apa yang sebenarnya penting?
Dalam perjalanan hidupnya, Dr. Tirta, atau akrab disapa Tirta Pong Pong Pong, menemukan titik balik penting yang mengubah pandangannya tentang hidup dan kematian.
Tirta mengajak kita untuk melihat hidup dari perspektif yang lebih dalam, bukan sekadar rutinitas yang berjalan tanpa henti.
Dalam percakapannya, ia memaparkan bagaimana perjalanan hidupnya membawanya pada kesadaran akan pentingnya mensyukuri hal-hal sederhana, seperti kemampuan bernafas, berjalan, atau bahkan menikmati matahari.
Di tengah-tengah pembicaraannya yang santai, Tirta mengajukan pertanyaan filosofis yang mendasar: mengapa kita lahir dan mengapa kita harus mengalami hidup yang penuh dengan tantangan dan kesalahan?
Dengan penuh introspeksi, ia menyadari bahwa kehidupan sehat, baik secara jasmani maupun rohani, adalah anugerah yang perlu dijaga dengan baik.
Salah satu momen penting dalam perjalanan pemikirannya adalah ketika ia terkonfrontasi dengan kenyataan akan kematian.
Ia menyadari bahwa ketakutan akan kematian bukanlah hal yang asing, namun sebaliknya, menjadi pendorong untuk hidup lebih baik dan lebih bermakna.
Daripada melupakan kenyataan kematian, ia memilih untuk menghadapinya dengan hidup sehat dan bersyukur akan setiap momen yang diberikan.
Dalam pandangannya, hidup sehat tidak hanya sekadar menjaga tubuh dari bahaya fisik, tetapi juga melibatkan aspek spiritual. Ia menggarisbawahi pentingnya menjaga keseimbangan antara tubuh dan jiwa, serta bagaimana hal tersebut memengaruhi pandangan terhadap hidup dan kematian.
Tirta juga menyoroti pentingnya menerima takdir dan berdamai dengan ketidakpastian.
Meskipun hidup sehat tidak menjamin keabadian, ia meyakini bahwa menjalani hidup dengan kesadaran akan kematian membuatnya lebih siap menghadapi takdir yang telah digariskan.
Dalam akhir pembicaraannya, Tirta menyimpulkan bahwa hidup sehat bukanlah tujuan dalam dirinya sendiri, melainkan cara untuk menjalani hidup dengan lebih baik dan lebih bermakna.
Dengan menjaga kesehatan tubuh dan jiwa, ia percaya bahwa kita dapat menghargai setiap momen yang diberikan dan menjalani hidup dengan penuh kesadaran.
Dari perspektif Tirta, hidup dan kematian adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan manusia.
Dengan menjalani hidup dengan penuh kesadaran dan mensyukuri setiap anugerah yang diberikan, kita dapat memahami makna sejati dari kehidupan dan menghadapi kematian dengan ketenangan dan keberanian. (*)