Mengenal Lebih Jauh Siapa Paus Fransiskus, Pemimpin Tertinggi Umat Katolik

Selasa, 03 September 2024 | 17:16
Mengenal Lebih Jauh Siapa Paus Fransiskus - gettyimage
Penulis: Aulia | Editor: AyoBacaNews

AyoBacaNews.com, Jakarta - Paus Fransiskus lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio pada 17 Desember 1936 di Buenos Aires, Argentina. Ia adalah anak pertama dari lima bersaudara dalam keluarga imigran Italia. Ayahnya, Mario José Bergoglio, bekerja sebagai pekerja kereta api, sementara ibunya, Regina María Sívori, adalah ibu rumah tangga yang sangat religius.

Sejak kecil, Jorge sudah menunjukkan minat yang besar terhadap agama. Ia dibesarkan dalam keluarga Katolik yang taat dan aktif dalam kegiatan gereja. Pendidikan dasar dan menengahnya dihabiskan di Buenos Aires, di mana ia memperoleh gelar dalam kimia dari Escuela Técnica Industrial N° 27. Namun, panggilan religius akhirnya membawanya untuk meninggalkan karir ilmiahnya dan bergabung dengan ordo Serikat Yesus pada tahun 1958.

Karier Dalam Gereja
Setelah memasuki novisiat, Jorge Mario Bergoglio menjalani pendidikan teologi dan humaniora di Argentina dan Chili. Ia ditahbiskan sebagai imam pada 13 Desember 1969 oleh Uskup Agung Buenos Aires, Ramón José Castellano. Bergoglio kemudian melanjutkan pendidikan teologinya di San Miguel, Argentina, dan juga di Jerman.

Jorge mulai meniti karir di dalam ordo Yesuit, di mana ia dipercaya memegang beberapa jabatan penting. Pada tahun 1973, ia terpilih sebagai pemimpin ordo Yesuit di Argentina. Dalam masa jabatannya, ia dikenal sebagai sosok yang sederhana, rendah hati, dan dekat dengan kaum miskin. Ketika ditugaskan sebagai rektor di seminari San Miguel, ia juga menunjukkan komitmennya terhadap pendidikan dan pembinaan rohani para calon imam.

Pada tahun 1992, Paus Yohanes Paulus II mengangkatnya sebagai Uskup Auksilier Buenos Aires, dan kemudian sebagai Uskup Agung Buenos Aires pada tahun 1998. Sebagai Uskup Agung, Bergoglio terus dikenal dengan gayanya yang sederhana dan kerap terlihat berjalan kaki atau menggunakan transportasi umum. Ia sering mengunjungi paroki-paroki di Buenos Aires, terutama di daerah-daerah miskin, untuk berkhotbah dan mendengar keluhan umat.

Kardinal dan Pemilihan Sebagai Paus
Pada tahun 2001, Paus Yohanes Paulus II mengangkat Jorge Mario Bergoglio sebagai Kardinal. Dalam kapasitas ini, ia semakin dikenal di kalangan Gereja Katolik global. Sebagai seorang Kardinal, ia berperan penting dalam Konferensi Waligereja Amerika Latin dan Karibia (CELAM) dan menekankan pentingnya evangelisasi dan pelayanan kepada orang miskin.

Pada 13 Maret 2013, setelah pengunduran diri Paus Benediktus XVI, Jorge Mario Bergoglio terpilih sebagai Paus ke-266. Ia memilih nama Fransiskus untuk menghormati Santo Fransiskus dari Assisi, seorang santo yang dikenal karena hidupnya yang sederhana dan cintanya kepada orang miskin serta lingkungan.

Paus Fransiskus: Kepemimpinan dan Visi
Sebagai Paus, Fransiskus segera menarik perhatian dunia dengan gaya kepemimpinannya yang berbeda. Ia menolak banyak kemewahan yang biasanya terkait dengan posisi paus, seperti tinggal di Apartemen Apostolik di Istana Vatikan, dan memilih untuk tinggal di Domus Sanctae Marthae, sebuah wisma tamu Vatikan. Ia juga dikenal dengan pendekatan pastoral yang lebih inklusif dan penuh belas kasih, sering kali berbicara tentang pentingnya cinta kasih, kerendahan hati, dan pengampunan.

Fransiskus juga menyoroti isu-isu global seperti perubahan iklim, ketidakadilan sosial, dan pengungsi. Pada tahun 2015, ia menerbitkan ensiklik Laudato Si’, yang menyerukan perhatian mendesak terhadap krisis lingkungan dan menyerukan tindakan untuk melindungi "rumah kita bersama" di bumi. Ia juga aktif dalam dialog antaragama dan memperjuangkan perdamaian global.

Di bawah kepemimpinannya, Gereja Katolik telah menempuh jalan reformasi yang melibatkan transparansi keuangan, perlindungan anak-anak dari pelecehan seksual, dan peningkatan peran perempuan dalam Gereja. Meskipun beberapa kebijakannya kontroversial dan menghadapi resistensi dari kelompok-kelompok konservatif, Paus Fransiskus tetap teguh dalam misinya untuk membawa Gereja lebih dekat kepada nilai-nilai Injil.

Paus Fransiskus, dengan ketulusan dan komitmennya terhadap keadilan sosial dan pelayanan kepada yang paling lemah, telah membawa perubahan signifikan dalam Gereja Katolik dan dunia. Kepemimpinannya yang penuh kasih, keterbukaan terhadap dialog, dan keberaniannya dalam menghadapi tantangan-tantangan zaman modern menjadikannya salah satu pemimpin religius paling berpengaruh di dunia saat ini.(*)

Artikel Rekomendasi