Mendag dan Dubes Italia Bahas Peluang Ekspor Indonesia ke Eropa melalui Pelabuhan Genova dan Trieste

Kamis, 23 Mei 2024 | 17:20
MENDAG - Mendag dan Dubes Italia Bahas Peluang Ekspor Indonesia ke Eropa melalui Pelabuhan Genova dan Trieste.- website/kemendag.go.id
Penulis: Putik Aulia | Editor: AyoBacaNews

AyoBacaNews.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dan Duta Besar Italia untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, Benedetto Latteri, bertemu untuk membahas potensi ekspor Indonesia ke Eropa melalui Pelabuhan Genova dan Pelabuhan Trieste di Italia.

Dalam keterangan resminya di Jakarta pada Kamis, Mendag Zulkifli Hasan menyatakan, "Kami menjajaki peluang ekspor ke Uni Eropa melalui Pelabuhan Genova dan Pelabuhan Trieste di Italia yang ditawarkan Dubes Latteri. Keuntungan Indonesia mengekspor melalui kedua pelabuhan tersebut adalah posisinya sebagai pintu masuk ke Eropa Tengah dan Timur."

Zulkifli juga menggarisbawahi bahwa perdagangan Indonesia dengan Eropa masih jauh di bawah perdagangan Vietnam dengan Eropa. Diharapkan, jalur ekspor melalui kedua pelabuhan tersebut dapat meningkatkan perdagangan antara Indonesia dengan Uni Eropa, khususnya Italia.

Dubes Latteri juga memberikan penawaran solusi teknis bagi produk ekspor unggulan Indonesia yang terdampak kebijakan deforestasi Uni Eropa, seperti CPO dan kopi. Salah satu inovasi yang ditawarkan adalah skema sertifikasi untuk memastikan kepatuhan terhadap persyaratan kebijakan tersebut.

Untuk membahas lebih lanjut tawaran Italia, Dubes Latteri mengundang perwakilan Kementerian Perdagangan RI ke Italia untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Italia serta Otoritas Pelabuhan Genova dan Trieste. Pertemuan ini bertujuan untuk membuka diskusi mengenai aspek teknis yang perlu diperhatikan.

Pada kesempatan tersebut, Mendag Zulkifli Hasan juga meminta dukungan Pemerintah Italia untuk penyelesaian perundingan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa (IEU-CEPA).

"Indonesia mempunyai ambisi yang sama untuk menyelesaikan perundingan IEU–CEPA pada 2024 sebagaimana diinstruksikan Presiden Joko Widodo dan Presiden Ursula von der Leyen," ujar Zulkifli.

Kedua belah pihak diharapkan dapat mendekati isu-isu tersebut dengan pragmatis dan fleksibel, demi tercapainya perjanjian yang saling menguntungkan bagi kedua pihak.(*)

 
 
 
 
 
Artikel Rekomendasi