AyoBacanews.com, BANDUNG - Pertandingan Persib Bandung melawan Zhejiang FC di Stadion Si Jalak Harupat, Kamis (5/12) malam, menjadi panggung drama sepakbola yang penuh emosi.
Maung Bandung harus menyerah dengan skor tipis 3-4 dalam laga keenam Grup F AFC Champions League Two 2024/2025.
Sang kapten, Marc Klok, tak menahan diri dalam memberikan evaluasi jujur atas performa tim.
"Terlalu Mudah Kebobolan"
Persib Bandung mengalami awal laga yang berat, kebobolan tiga gol hanya dalam 45 menit pertama.
Meskipun dua gol dari Beckham Putra dan Klok di babak kedua memberi harapan, upaya Maung Bandung tetap tak cukup untuk membalikkan keadaan.
"Terlalu mudah kebobolan. Harusnya jangan begitu," ucap Klok dengan nada kecewa.
Ia menambahkan, tiga pertandingan terakhir di AFC, Persib selalu comeback. "Tapi harusnya tidak usah comeback karena itu membawa masalah ke kita juga,” katanya.
Marc Klok mengapresiasi semangat juang tim yang tak kenal menyerah hingga peluit akhir.
Dalam tiga pertandingan terakhir, Persib selalu menunjukkan karakter kuat untuk bangkit.
Kemenangan dramatis atas Lion City Sailors (3-2) dan hasil imbang kontra Port FC (2-2) membuktikan mentalitas Maung Bandung.
Namun, melawan Zhejiang, meski semangat itu terlihat lagi, hasilnya tetap mengecewakan.
"Fighting spirit kita luar biasa dan saya bangga. Tapi harusnya kita tidak selalu mengandalkan itu. Kita juga harus bisa mengontrol permainan atau unggul lebih dulu," tegas Klok, menunjukkan bahwa problem Persib lebih kompleks dari sekadar semangat bertanding.
Klok mengakui bahwa kualitas Persib sebenarnya setara dengan tiga tim lain di Grup F.
Namun, faktor keberuntungan, fokus, dan konsistensi menjadi titik lemah yang membuat Maung Bandung hanya mampu finis di dasar klasemen.
“Mungkin kualitas kita sama, tapi kita tidak beruntung. Atau mungkin fokus yang jadi masalah,” ujarnya.
Kekalahan ini menjadi pembelajaran penting bagi Persib Bandung.
Kritik Marc Klok terhadap lemahnya lini pertahanan dan perlunya kontrol permainan yang lebih baik adalah pesan jelas bahwa Maung Bandung harus berkembang jika ingin bersaing di level yang lebih tinggi.
Pertanyaannya kini adalah bisakah Persib memperbaiki kelemahan ini dan kembali lebih kuat di kompetisi mendatang?
Hanya waktu yang akan menjawab, tetapi satu hal yang pasti, Maung Bandung harus menemukan keseimbangan antara semangat juang dan performa yang lebih konsisten. (*)