Maju Jadi Cagub PDIP di Jakarta, Pramono Anung Ungkap Percakapanya Bersama Megawati dan Istri

Rabu, 28 Agustus 2024 | 20:33
Maju Jadi Cagub PDIP di Jakarta, Pramono Anung Ungkap Percakapanya Bersama Megawati dan Istri
Kolase sosok Pramono Anung. Kebersamaan Pramono Anung dan Ketum PDIP, Megawati. Pramono dicalonkan dan sudah resmi mendaftar cagub Jakarta yang diusung PDIP.
Penulis: L Sundana | Editor: AyoBacaNews

AyoBacaNews.com, Jakarta - Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung buka-bukaan tentang awal mula dirinya mendapat mandat dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Di acara Metro TV, Pramono Anung atau akrab disapa Mas Pram tak pernah memiliki niatan untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.

Terlebih dia tahu jika selama ini PDIP menyiapkan beberapa kader terbaiknya untuk maju di Pilgub Jakarta. Bukan hanya kader, Pram juga mengetahui jika Anies Baswedan cukup memiliki peluang diusung PDIP.

Namun, dalam dua hari terakhir sebelum pendaftaran Pram kaget, saat tahu dirinyalah yang justru diperintah Megawati untuk maju di Pilkada Jakarta, bersama Rano Karno.

Tentang hal itu, Pramono mengatakan, pada Senin 26 Agustus 2024, diminta menghadap ke Ketua Umum PDIP, Megawati.

"Jadi, yang pertama, pada hari Senin jam siang, saya dipanggil oleh Ibu Mega. Begitu saya sampai di kantor DPP, saya langsung bertemu dengan Ibu Mega secara langsung," kata Pramono.

Saat itu, Megawati tanpa banyak bicara kata Pram, langsung memerintahkannya maju di Pilgub Jakarta.

"Ibu Mega menyampaikan bahwa, "Kamu akan saya calonkan untuk menjadi gubernur DKI Jakarta."," kata Pram.

Spontan Pram kaget lalu menanyakan untuk memastikan dirinya tak salah mendengar perintah.

"Secara spontan saya menyampaikan kepada ibu, "Loh, Mbak, siapa?" Karena saya memang selalu memanggil beliau 'Mbak'. "Mbak, siapa ya? Kamu." "Ah, Mbak, jangan bercanda." "Iya, kamu. Saya sebagai ketua umum memutuskan."," kata Pram mengulang percakapannya bersama Megawati.

Pram pun langung meminta waktu kepada Megawati untuk berpikir dan berkomunikasi dengan keluarga.

"Mbak kasih waktu saya dulu, saya kan juga enggak pernah berpikir, saya tidak pernah mencalonkan, saya tidak pernah meminta. Sehingga dengan demikian, pada waktu itu juga, saya keluar ruangan, saya menelepon istri saya," katanya. 

Pramono langsung menelepon istrinya, dan meminta pendapat tentang apa yang jadi perintah dari Megawati.

"Saya menanyakan bagaimana, apakah dia setuju atau tidak. Dia jawabnya, "Terserah saya," tetapi dia bilang kalau itu memang permintaan Ibu Mega, tentunya harus kamu pertimbangkan secara matang," kata Pram menceritakan percakapanya bersama istri. (*)

Konten Rekomendasi (Ads)