AyoBacaNews.Com, Bandung- Di balik kemasan cantik dan janji kulit mulus, ada sisi gelap industri skincare yang jarang diketahui.
Fenomena "mafia skincare" mulai mencuat di tahun 2024, di mana praktik-praktik tidak etis memanipulasi konsumen demi keuntungan besar.
Apakah produk yang kamu gunakan benar-benar aman, atau hanya sekedar janji palsu? Mari kita bongkar praktik mafia skincare yang diam-diam merusak kepercayaan dan kesehatan kulit banyak orang.
- Janji Palsu dalam Iklan
Mafia skincare kerap mengandalkan strategi iklan bombastis, menawarkan produk yang katanya dapat memberikan hasil instan.
Namun, banyak dari produk ini sebenarnya mengandung bahan kimia berbahaya yang justru merusak kulit dalam jangka panjang.
Mereka memanfaatkan keinginan konsumen untuk mendapatkan hasil cepat tanpa mempertimbangkan efek jangka panjang.
- Bahan Berbahaya yang Disembunyikan
Salah satu trik mafia skincare adalah menggunakan bahan-bahan berbahaya seperti merkuri, steroid, dan hydroquinone dalam produk tanpa transparansi.
Konsumen seringkali tidak menyadari risiko kesehatan yang mengintai, seperti iritasi, ketergantungan, hingga kerusakan kulit permanen.
- Testimoni Palsu dan Influencer Bayaran
Mafia skincare juga bermain di media sosial dengan mengandalkan testimoni palsu dan influencer bayaran yang hanya mempromosikan produk tanpa benar-benar menggunakannya.
Hal ini membuat konsumen mudah tertipu dan terjebak dalam siklus membeli produk yang tidak berkualitas.
- Produk Ilegal dengan Klaim Berlebihan
Banyak produk yang dijual secara ilegal dan mengklaim dapat menyembuhkan berbagai masalah kulit dalam waktu singkat. Produk ini seringkali tidak memiliki izin BPOM atau tidak teruji secara klinis, namun tetap beredar luas di pasaran karena praktik mafia yang licik
Untuk mengatasi mafia skincare, selalu cek label dan pastikan produk terdaftar di BPOM. Hindari produk dengan janji hasil instan.
Pilih skincare dengan bahan aman dan uji klinis. Lakukan riset mandiri dan berhati-hati terhadap testimoni palsu. Edukasi diri tentang bahan berbahaya dan konsultasi dengan ahli.(*)