Lestarikan Ajaran Sunan Kudus, Masjid di Kudus Jaga Toleransi dengan Tidak Potong Sapi

Senin, 17 Juni 2024 | 18:25
IDUL ADHA - Lestarikan Ajaran Sunan Kudus, Masjid di Kudus Jaga Toleransi dengan Tidak Potong Sapi.- Freepik
Penulis: Aulia | Editor: AyoBacaNews

AyoBacaNews.com - Kabupaten Kudus tidak hanya terkenal dengan kuliner lezat seperti soto, sate, dan jenang. Di balik itu, ada tradisi unik dalam merawat toleransi antarumat beragama.

Banyak umat Islam di Kudus yang tidak memotong sapi, hewan yang dianggap suci oleh pemeluk Hindu, saat Hari Raya Idul Adha. Ajaran toleransi ini diajarkan oleh Sunan Kudus (Jaffar Shadiq) ketika menyebarkan agama Islam di daerah yang kala itu banyak pemeluk Hindunya.

Dalam ajarannya, Sunan Kudus mengajak umat Islam untuk mengganti sapi dengan kerbau, domba, atau kambing sebagai hewan kurban.

Walaupun saat ini ada pergeseran pilihan hewan kurban karena berbagai pertimbangan, ajaran Sunan Kudus tetap dilestarikan oleh sebagian besar masyarakat Kudus.

Pergeseran Pilihan Hewan Kurban

Menurut Arin Nikmah, Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, populasi ternak sapi lebih dominan dibandingkan kerbau di Kudus.

Hal ini disebabkan harga kerbau yang lebih mahal dan ketersediaan yang terbatas, sehingga pedagang harus mendatangkan kerbau dari luar daerah.

Kerbau adalah hewan semi-akuatik yang membutuhkan lingkungan basah dan berlumpur. Dengan kondisi lahan yang semakin berkurang akibat pertumbuhan penduduk dan urbanisasi, memelihara kerbau menjadi lebih menantang dibandingkan sapi.

Namun, populasi kerbau untuk kurban diperkirakan masih tinggi pada tahun 2024 dengan prediksi mencapai 2.242 ekor, sedangkan sapi hanya 420 ekor, kambing 7.672 ekor, dan domba 106 ekor.

Ajaran Sunan Kudus Tetap Hidup

Budayawan Kudus, Suprayitno, menilai minimnya populasi kerbau tidak akan mengurangi semangat masyarakat untuk menyembelih kerbau saat Idul Adha. Mereka tetap fanatik melestarikan ajaran Sunan Kudus. Warga luar daerah yang menetap di Kudus pun ikut menghormati kearifan lokal ini.

Kuliner khas Kudus yang menggunakan daging kerbau seperti satai, pindang, dan soto kerbau membuat masyarakat terbiasa dengan daging kerbau. Selain itu, kerbau juga dianggap prestise bagi kalangan ekonomi menengah ke atas.

Pelaksanaan Kurban di Masjid Al Aqsha Menara Kudus

Masjid Al Aqsha Menara Kudus, salah satu masjid yang setia memegang ajaran Sunan Kudus, hanya menerima penitipan kerbau, kambing, dan domba untuk kurban.

Deny Nur Hakim, juru bicara Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus, menyatakan tradisi ini tetap dipertahankan. Tahun ini, pelaksanaan kurban di Masjid Al Aqsha Menara Kudus dijadwalkan pada 19 Juni 2024 dengan jumlah hewan kurban tercatat 14 kerbau dan kemungkinan bertambah.

Melestarikan Toleransi

Tradisi menyembelih kerbau di Kudus bukan hanya tentang pilihan hewan kurban, tetapi juga merupakan simbol toleransi dan penghormatan antarumat beragama.

Meski terjadi perpindahan penduduk dan pertumbuhan industri, masyarakat Kudus mayoritas tetap menghormati ajaran Sunan Kudus. Dengan cara ini, tradisi toleransi dan penghormatan terhadap perbedaan agama tetap terjaga hingga hari ini.(*)

 

Artikel Rekomendasi