Lebih Dekat dengan Budaya India, Beda Ras Arya dan Dravida, Fakta Bintang Film Wanita Cantiknya 'Itu-itu Saja'

Senin, 05 Agustus 2024 | 09:50
Bintang film India Katrina Kaif yang dikenal berparas cantik dan seksi. Alasan bintang fimm wanita India itu-itu saja. Foto @katrinakaif.
Penulis: L Sundana | Editor: AyoBacaNews

AyoBacaNews.com, India - India merupakan satu di antara negara di mana masyarakatnya terdiri dari multiras yang didominasi Ras Arya dan Dravida. 

Masyarakat India dari ras Arya umumnya memiliki wajah kaukasoid dengan mata besar dan berkulit terang, sedangkan masyarakat India dari Ras Dravida sama-sama memiliki mata besar namun berkulit gelap. 

India merupakan negara yang terletak di kawasan Asia Selatan yang mendapat julukan sebagai negara terpadat nomor dua setelah China. 

Negara ini memiliki kebudayaan yang beragam serta mengakui perbedaan dalam bahasa dan agama setiap penduduknya. 

Dengan jumlah penduduk yang cukup banyak, India juga satu di antara negara terbesar ketujuh berdasarkan wilayah geografisnya yang meliputi berbagai lanskap, dari pegunungan Himalaya, gurun Thar di barat hingga pantai panjang di wilayah selatan. 

Setiap ras di India menempati wilayah yang berbeda sesuai dengan karakteristik masing-masing. 

Masyarakat dari ras Arya mendiami wilayah India bagian utara, sedangkan masyarakat dari ras Dravida mendiami wilayah bagian selatan. 

Penampilan fisik, bahasa, dan budaya India banyak direpresentasikan melalui film-film Bollywood dan internet. 

Namun, ternyata tidak semua orang India memiliki kesamaan dengan apa yang tergambar dari film dan pemberitaan di internet.

Di ujung timur wilayah India, tepatnya di daerah Timur Laut, dihuni oleh masyarakat dengan karakteristik yang jauh berbeda dari masyarakat India pada umumnya. 

Masyarakat India di daerah tersebut memiliki mata sipit dan berkulit kuning, mirip seperti masyarakat Nepal. 

Hal ini disebabkan karena mayoritas masyarakat India di wilayah timur laut berasal dari ras Mongoloid. 

Wilayah India Timur Laut, jika dilihat dari peta, seperti sebuah wilayah sempit yang seakan-akan lepas dari India. 

Wilayah timur laut ini terhubung dengan daratan utama India melalui koridor Siliguri yang berada di Bengal Barat, salah satu negara bagian di India. 

Wilayah India Timur Laut terdiri dari delapan negara bagian, yakni Assam, Manipur, Tripura, Meghalaya, Mizoram, Arunachal Pradesh, Nagaland, dan Sikkim. Setiap negara bagian memiliki keunikan baik dari segi geografi, demografi, budaya, agama, bahasa hingga pariwisata. 

Negara bagian Assam, Manipur, dan Tripura terletak di daerah dataran rendah, ketiganya banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu. 

Meskipun demikian, mereka tetap mempertahankan kebudayaan lokal. Negara bagian Meghalaya, Mizoram, dan Nagaland terletak di daerah perbukitan. 

Ketiganya memiliki banyak kesamaan dengan masyarakat Asia Tenggara. Berdasarkan penelitian, mereka secara genetik mirip dengan bangsa Vietnam, Kamboja, dan Myanmar.

Sering kali ada berita buruk tersiar mengenai tempat indah ini seperti ledakan bom, penculikan, dan lain-lain. 

Namun, mereka tidak pernah membicarakan keindahan dan kebaikan orang-orang di sana. 

Masalah utamanya adalah penduduk lokal ini kerap menghadapi aksi rasisme di negara mereka sendiri. 

Di sebagian besar negara, orang-orang ini bahkan tidak diperlakukan dengan baik. Assam dan negara-negara bagian tersebut dijuluki sebagai tujuh negara bersaudara karena memiliki persamaan gaya dan bahasa yang digunakan. 

Selain itu, India Timur Laut juga memiliki perbedaan budaya dan bahasa. Sebagian besar penduduk yang tinggal di wilayah tersebut berasal dari Ras Mongoloid atau memiliki warna kulit kuning langsat. 

Satu di antara ciri khas India Timur Laut yaitu terletak pada budaya dan warisan sejarah serta berbagai festival hingga kerajinan tangan khas milik mereka. 

Karena itu, bahasa di kawasan ini masuk dalam rumpun Tibeto-Burman. Faktanya, karena perbedaan tersebut, penduduk India timur sering mengalami rasisme ketika mengunjungi India daratan utama, khususnya New Delhi. 

Mereka dinilai bagaikan orang-orang bermata sipit dan memiliki postur badan tinggi yang diartikan sebagai pemakan anjing dan ular. 

Bahkan, penduduk timur ini sering dianggap sebagai pendatang dari Cina atau Nepal. 

Padahal, kawasan India timur memiliki potensi alam yang luar biasa dari segi budaya, kuliner, dan geografis wilayahnya yang eksotis. 

India Timur Laut memiliki wilayah strategis karena berbatasan dengan negara-negara tetangga yang signifikan seperti Bangladesh dan Tiongkok, sehingga berperan penting dalam kebijakan luar negeri India.

Hindu adalah agama mayoritas di negara bagian timur laut Assam, Tripura, Manipur, Sikkim, dan pluralitas di Arunachal Pradesh. 

Sedangkan Kristen adalah agama mayoritas di Meghalaya, Nagaland, Mizoram, Arunachal Pradesh, dan pluralitas di Manipur. 

Islam memiliki kehadiran yang signifikan di Assam dan sekitar 93 persen dari seluruh populasi Muslim timur laut terkonsentrasi di negara bagian itu saja. 

Sebagian besar populasi Kristen di India tinggal di timur laut karena sekitar 30 persen populasi Kristen di India terkonsentrasi di wilayah timur laut saja. 

Ada kehadiran agama Buddha yang signifikan di Sikkim, Arunachal Pradesh, dan Mizoram. 

Setelah bertahun-tahun berupaya melawan diskriminasi gender, penindasan sosial, dan marginalisasi politik, saat ini perempuan India Timur Laut mampu meraih berbagai pencapaian yang cukup signifikan. 

Dalam beberapa tahun terakhir, pemberdayaan perempuan telah menjadi prioritas utama bagi pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan lembaga pembangunan internasional di India Timur Laut. 

Sejalan dengan itu, rangkaian inisiatif telah diluncurkan untuk mendukung hak dan pemberdayaan perempuan di wilayah tersebut. 

Salah satu bidang kemajuan yang paling signifikan adalah di bidang pendidikan. 

Tingkat melek huruf di kalangan perempuan di India Timur Laut telah meningkat signifikan dengan banyak anak perempuan kini menerima akses ke pendidikan berkualitas. 

Di bidang politik, perempuan di India Timur Laut secara aktif terlibat dalam tata kelola lokal dan prakarsa pengembangan masyarakat dengan banyak perempuan menjabat sebagai pemimpin desa dan perwakilan di badan pemerintahan lokal. 

Selain itu, organisasi perempuan dan kelompok masyarakat sipil juga memainkan peran penting dalam mengadvokasi hak dan pemberdayaan perempuan di wilayah tersebut. 

Kelompok-kelompok ini sangat berperan dalam meningkatkan kesadaran tentang kekerasan berbasis gender, mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan perempuan, dan mengadvokasi perubahan kebijakan dan legislatif untuk mendukung hak-hak perempuan. 

Terlepas dari kemajuan yang dicapai, perempuan di India Timur Laut masih menghadapi tantangan yang signifikan, termasuk kekerasan berbasis gender, marginalisasi ekonomi dan sosial, serta pengucilan politik. 

Mengatasi tantangan ini dibutuhkan upaya berkelanjutan dari semua pemangku kepentingan termasuk pemerintah, organisasi masyarakat sipil, dan masyarakat. (*)

 

Artikel Rekomendasi