Komisi IX DPR RI Soroti Permasalahan Inflasi Pangan: Perlu Pendekatan Jangka Panjang

Selasa, 12 Maret 2024 | 12:23
Ilustrasi Pangan - Komisi IX DPR RI Soroti Permasalahan Inflasi Pangan. (bulog)
Penulis: Aulia | Editor: AyoBacaNews

AyoBacaNews.com - Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKS, Junaidy Auly, menyoroti permasalahan inflasi pangan saat ini, terutama terkait beras sebagai makanan pokok mayoritas penduduk Indonesia.

Menurut Junaidy, penanganan masalah ini harus dilakukan dengan pendekatan jangka panjang.

"Pendekatan penyelesaian masalah (inflasi pangan) ini dilakukan untuk jangka pendek, seperti melakukan impor dan intervensi dalam bentuk operasi pasar serta pemantauan alur distribusi pada level pusat dan daerah saja," ujar Junaidy dalam keterangan tertulis.

Salah satu solusi untuk mengatasi inflasi pangan dalam jangka panjang adalah melaksanakan manajemen pengendalian inflasi dan perbaikan dari hulu sampai hilir, terutama terhadap gejolak inflasi komoditas pangan.

"Tentunya, kolaborasi dalam penyusunan kebijakan dan pelibatan aktif seluruh stakeholder dalam melaksanakan kebijakan dari level pusat hingga daerah menjadi kunci utama tercapainya efektivitas pengendalian inflasi pangan yang berkelanjutan," jelasnya.

Junaidy juga menyoroti bahwa meskipun perekonomian Indonesia dianggap cukup solid, namun tidak mampu mengantisipasi inflasi atas kenaikan harga beras. Hal ini menjadi perhatian serius mengingat Indonesia sebagai negara agraris.

"Dalam tiga tahun belakangan ini, pemerintah mengklaim kondisi perekonomian cukup solid dan terkendali meskipun dihadapkan pada fluktuasi perekonomian dunia," tambahnya.

Meskipun neraca perdagangan Indonesia masih mencatatkan surplus dan kinerja APBN 2024 dinilai kuat, namun gejolak inflasi volatile foods masih menjadi perhatian serius, terutama di tengah kondisi inflasi domestik yang relatif terjaga.

"Apalah artinya perekonomian tumbuh, neraca perdagangan Indonesia surplus, dan kinerja APBN 2024 tetap kuat, ketika masyarakat Indonesia mengalami permasalahan harga pangan yang tinggi dan stok pangan yang tidak mencukupi," tandas Junaidy Auly.(*)

#pangan
Artikel Rekomendasi