Komisi IV DPR RI Targetkan Sektor Pertanian Meningkat di 2025, Sudin Sampaikan Kebutuhan Petani

Senin, 26 Agustus 2024 | 15:55
SEKTOR PERTANIAN - Komisi IV DPR RI berharap sektor pertanian bisa berkembang pesat pada 2025. -Foto dok/dpr.go.id.
Penulis: Difa Lavianka | Editor: Difa Lavianka

AyoBacaNews.com - Indonesia merupakan negara yang dilengkapi dengan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah.

Sektor pertanian tumbuh subur di berbagai wilayah Indonesia. Maka dari itu masyarakat dan pemerintah harus mampu mengelolanya sebaik mungkin.

Hasil pertanian yang diperoleh, dapat didistribusikan secara merata menjadi bahan pangan bagi masyarakat Indonesia.

Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), berharap sektor pertanian di Indonesia bisa meningkat pesat pada 2025 mendatang.

Demi mewujudkan tujuan tersebut, komisi IV DPR RI mendorong pemerintah agar bisa fasilitasi infrastruktur pertanian yang memadai.

Dikutip dari laman dpr.go.id pada Senin, 26 Agustus 2024 Ketua Komisi IV DPR RI Sudin, ungkap bahwa pemerintah diharapkan bisa memanfaatkan teknologi pada sektor pertanian.

“Komisi IV menilai menyusun kebijakan dapat mempertimbangkan peningkatan pemanfaatan teknologi dan dorongan terhadap komersialisasi pertanian yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas penyediaan bahan makanan untuk memenuhi permintaan domestik akan menjadi fokus utama," kata Sudin.

Lebih lanjut Sudin juga menjelaskan bahwa, dengan upaya tersebut bisa mengatasi tantangan maupun peluang mencapai pertumbuhan ekonomi yang kuat.

Pemberian teknologi pertanian juga harus tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan petani. Sudin berkaca dari kejadian di Bali.

Berdasarkan temuan dari hasil kunjungan kerja komisi IV DPR RI ke Bali, petani setempat mendapat banyak bantuan alat dan mesin pertanian (alsitan), sementara yang lebih diperlukan oleh petani ialah isigasi tersier.

Alasannya karena, irigasi tersier dapat membantu petani tetap produktif dalam antisipasi ketika terjadi perubahan iklim.

"Dan ini langsung saya menjadi terpikir bagaimana supaya perbaikan irigasi-irigasi tersier, sekunder maupun primer itu harus lebih difokuskan dan lebih dipercepat," kata Sudin.

Sudin juga menyampaikan penjelasan dari petani Bali bahwa, sebaik apapun bibit benih tapi kalau airnya tidak ada sama juga bohong. (*)

Artikel Rekomendasi