AyoBacaNews.Com, Bandung- Industri kecantikan kini menghadapi tantangan baru di mana konsumen yang semakin kritis terhadap produk yang mereka gunakan.
Tak hanya peduli hasil akhir, masyarakat kini juga mempertanyakan proses, formulasi, dan tanggung jawab di balik produk yang mereka konsumsi.
Dalam dunia skincare, menjadi brand owner bukan sekadar memiliki nama besar, melainkan memahami tanggung jawab untuk menghasilkan produk yang benar-benar berkualitas. Lantas, apa saja peran yang harus diemban seorang pemilik brand skincare?
Menjadi brand owner skincare bukanlah tugas yang bisa dianggap enteng, apalagi jika hanya mengandalkan popularitas tanpa keterlibatan aktif dalam proses pembuatan produk. Berikut adalah beberapa tanggung jawab penting yang harus dipenuhi:
- Memahami Formulasi dan Kandungan Produk
Seorang brand owner harus memiliki pengetahuan mendalam tentang bahan-bahan aktif dalam produk mereka. Hal ini pun pernah dibahas oleh dr. Kamila dalam kanal Youtubenya @dr.kamilajaidi pada 30 Oktober 2024.
“Emang brand owner skincare itu harus dokter? enggak harus tetapi brand owner skincare itu benar-benar punya tanggung jawab yang besar harus mengerti mengenai formulasi ingredient,” tutur dr. Kamila
Meskipun tidak wajib menjadi seorang dokter, pemahaman tentang bahan seperti niacinamide, retinol, atau AHA sangat penting. Pasrah sepenuhnya kepada pabrik tanpa terlibat langsung adalah langkah yang berisiko, karena kualitas produk sangat bergantung pada formulasi yang tepat.
- Mengikuti Standar dan Regulasi
Setiap produk skincare harus mematuhi standar keamanan yang ditetapkan oleh badan pengawas, seperti BPOM di Indonesia.
Brand owner harus memastikan semua produk telah melalui uji klinis dan memenuhi standar tersebut.
- Menyediakan Edukasi kepada Konsumen
Selain menjual produk, brand owner juga memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi konsumen tentang cara penggunaan yang tepat dan manfaat produk mereka. Konsumen yang teredukasi akan lebih percaya dan loyal terhadap brand.
- Menghadapi Konsumen yang Semakin Kritis
Di era media sosial, konsumen lebih mudah mengakses informasi dan berbagi pengalaman. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi brand owner untuk selalu transparan dan responsif terhadap feedback dari konsumen.
Menjadi brand owner skincare memerlukan lebih dari sekadar nama besar. Mereka harus memahami formulasi produk, mematuhi regulasi, memberikan edukasi kepada konsumen, dan menghadapi kritik dengan transparan untuk menjaga kualitas dan kepercayaan masyarakat.