Ketahui Tiga Dampak Paparan Sinar Biru Ponsel pada Kesehatan Kulit, Jangan Disepelekan

Rabu, 31 Juli 2024 | 08:24
PAPARAN SINAR BIRU RUSAK KESEHATAN KULIT - Ilustrasi perempuan pegang HP. Dokter kulit jabarkan dampak paparan sinar biru pada kulit. (Foto: Freepik).
Penulis: Pipin L H | Editor: Pipin L H

AyoBacaNews.com, Jakarta - Dokter kulit dari Bond University, Michael Freeman mengatakan, paparan sinar biru dapat merusak kesehatan kulit.

Perlu diketahui, sinar biru paling kuat dimiliki matahari. Selain itu, perangkat elektronik seperti ponsel, laptop hingga TV memancarkan sinar biru dengan tinggal 100-1000 lebih rendah.

Meski pancarannya rendah, tetapi paparan sinar biru bersumber dari gawai begitu masif, apalagi di era kemajuan teknologi sekarang ini.

Oleh karenanya, perlu mewaspadai paparan sinar biru yang bisa berdampak pada kesehatan kulit, seperti dilansir dari laman Study Finds, pada Rabu, 31 Juli 2024.

Berikut dampak sinar biru terhadap kulit:

1. Tingkatkan pigmentasi

Freeman mengatakan, paparan sinar biru dapat merangsang produksi melanin, pigmen kulit alami yang memberi warna pada kulit.

"Jadi, paparan sinar biru yang berlebih berpotensi memperburuk hiperpigmentasi, yakni produksi melanin yang berlebihan. Menyebabkan bintik-bintik hitam pada kulit, terutama pada orang yang berkulit lebih gelap," kata Freeman.

2. Memicu keriput

Berdasarkan sejumlah penelitian menunjukkan sinar biru dapat merusak kolagen, protein yang penting untuk struktur kulit, yang berpotensi mempercepat pembentukan keriput.

Sebuah penelitian laboratorium menunjukkan, hal tersebut dapat terjadi jika menggunakan gawai dengan hanya berjarak 1 centimeter (cm) selama satu jam.

Namun, kebanyakan orang jika memegang perangkat lebih dari 10 cm, hal itu akan mengurangi paparan 100 kali lipat.

3. Mengganggu tidur

Freeman menyebut, kalau sinar biru dapat menekan produksi melatonin, yakni hormon alami yang biasanya memberi sinyal kepada tubuh saat tiba waktunya tidur, dan membantu mengatur siklus tidur-bangun kita.

Dengan menekan melatonin, paparan sinar biru sebelum tidur mengganggu proses alami ini, sehingga membuat seseorang lebih sulit tidur, dan berpotensi mengurangi kualitas tidur.

"Kurang tidur dapat meningkatkan kadar kortisol, hormon stres yang memecah kolagen, protein  yang bertanggung jawab atas kekencangan kulit," kata Freeman.

"Kurang tidur juga bisa melemahkan pelindung alami kulit, sehingga membuatnya lebih rentan kering," tambahnya.(*)

Artikel Rekomendasi