AyoBacaNews.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, per minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 2024 terdapat 475 yang meninggal akibat demam berdarah dengue (DBD), dan tercatat kasus sebanyak 62.001 kasus.
Berdasarkan data Kemenkes, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menyebut, bahwa pada periode yang sama pada tahun 2023, terdapat sebanyak 22.551 kasus DBD serta 170 kematian.
Siti juga menjelaskan, lima kabupaten dan kota dengan kematian akibat DBD tertinggi pada 2024, adalah Kabupaten Bandung dengan 25 kematian, Kabupaten Jepara dengan 21 kematian, Kabupaten Subang dengan 18 kematian.
"Kabupaten Kendal 16 kematian, Kota Bekasi 15 kematian," katanya.
Adapun lima kabupaten/kota dengan kasus DBD tertinggi pada 2024, adalah Kabupaten Tangerang dengan 2.540 kasus, Kota Bandung 1.741 kasus, Kabupaten Bandung Barat 1.422 kasus.
"Kabupaten Lebaran 1.326 kasus, Kota Depok 1.252 kasus," tambahnya.
Pada minggu sebelumnya, tercatat sebanyak 455 kematian akibat penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti ini, serta kasus DBD sebanyak 60.296.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, ada risiko bahwa kasus DBD masih akan berlanjut hingga musim pancaroba.
Maxi mengatakan, per Selasa 26 Maret lalu atau pekan ke-13, kasus dengue di Indonesia dilaporkan mencapai 53.131 orang. Sementara kasus kematian akibat dengue dilaporkan 404 orang.
Dengan kenaikan kasus dengue yang terjadi belakangan ini, Maxi pun meminta masyarakat untuk tidak terlalu panik.
Menurutnya, hal yang terpenting adalah tetap menjaga kebersihan diri dan juga lingkungan. Ia juga mengimbau masyarakat untuk melakukan kegiatan Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus secara berkala, dan menyeluruh, terutama saat musim hujan seperti saat ini. (*)