AyoBacaNews.Com, Bandung- Di tahun 2025, Facebook Pro semakin memperketat aturan monetisasi.
Banyak kreator mengalami dismonetisasi karena alasan yang sebenarnya bisa dihindari. Salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah penggunaan audio tanpa lisensi dan plagiarisme digital.
Kanal YouTube @KONYALGAMING127 membahas bagaimana faktor ini bisa berdampak besar pada peluang monetisasi.
Namun, masih banyak kreator yang belum memahami apa itu audio berlisensi dan plagiarisme digital. Jika Anda ingin konten tetap aman dan bisa dimonetisasi, simak penjelasan berikut!
Apa Itu Audio Berlisensi? Jangan Sampai Kena Dismonetisasi!
Audio berlisensi adalah musik, suara, atau efek audio yang memiliki izin resmi untuk digunakan dalam konten.
Artinya, kreator harus memastikan bahwa mereka memiliki hak untuk menggunakan audio tersebut tanpa melanggar hak cipta.
Ada beberapa jenis audio yang aman untuk monetisasi, yaitu:
Jika kreator menggunakan audio berhak cipta tanpa izin, kontennya bisa dibisukan, dihapus, atau bahkan terkena penalti monetisasi.
Plagiarisme Digital: Reupload Konten Bisa Bikin Monetisasi Gagal!
Plagiarisme digital terjadi ketika seseorang mengunggah ulang (reupload) konten orang lain tanpa modifikasi atau tanpa memberikan nilai tambah yang signifikan.
Facebook Pro sangat menekankan pentingnya konten orisinal dan kreatif, sehingga konten hasil reupload bisa dianggap sebagai pelanggaran.
Beberapa contoh plagiarisme digital yang bisa menyebabkan dismonetisasi:
Agar terhindar dari pelanggaran ini, pastikan Anda membuat konten original atau melakukan modifikasi besar dengan memberikan nilai tambah seperti narasi tambahan, analisis, atau kompilasi kreatif.
Agar sukses dalam monetisasi Facebook Pro 2025, pastikan menggunakan audio berlisensi dan hindari plagiarisme digital.
Pilih musik dari sumber resmi, buat konten orisinil, dan selalu patuhi kebijakan monetisasi agar akun tetap aman!