AyoBacaNews.com - Belakangan ini dunia skincare di Indonesia tengah ramai diselimuti sejumlah kasus dari produk-produk skincare. Salah satunya kasus terkait produk skincare yang disebut-sebut melakukan overclaim.
Bahkan dalam sejumlah konten di media sosial khususnya TikTok beberapa pebisnis bahkan ada yang memutuskan mundur untuk berkecimpung dalam dunia bisnis skincare. Diketahui yang paling ramai jadi sorotan karena munculnya pabrik maklon yang tidak jujur.
Sejumlah pebisnis tersebut memutuskan mundur karena merasa tertipu dengan pabrik maklon yang tidak membuat produk sesuai dengan bahan dan formula yang dianjurkan. Adapun beberapa warganet saat ini banyak yang mencari tahu apa sebenarnya maklon.
Kemudian mengapa pabrik maklon atau jasa maklon saat ini marak membuat skincare yang tidak sesuai dengan ketentuan bahannya dan membuat suatu produk sering dianggap melakukan bisnis yang overclaim.
Apa Itu Maklon Skincare?
Berdasarkan informasi dari beberapa sumber, maklon skincare adalah istilah yang digunakan untuk sebuah layanan produksi kosmetik yang memungkinkan seorang pebisnis individu atau perusahaan menciptakan produk skincare dengan brand mereka sendiri.
Layanan atau jasa tersebut belakangan ini ramai di Indonesia karena para pebisnis skincare bisa mempunyai brand sendiri tanpa harus memiliki pabrik. Melalui jasa maklon tersebut para klien atau pebisnis bisa menggembangkan konsep produk, memilih bahan, dan lain-lain.
Biasanya konsep dan bahan yang dikembangkan oleh klien tersebut nantinya mendapatkan produk akhir yang siap untuk dipasarkan. Sejumlah jasa maklon skincare juga sering kali telah mencakup pengurusan izin seperti BPOM hingga sertifikasi halal.
Sehingga para pebisnis yang menggunakan jasa ini sudah bisa berjualan dengan produk yang aman dan legal untuk dijual. Namun, penting bagi para pebisnis memperhatikan jasa maklon yang mereka gunakan sebab baru-baru ini marak terjadi produk skincare yang overclaim.
Sebagai informasi, skincare overclaim merujuk pada suatu produk skincare yang mempunyai bahan atau komposisi tidak sesuai dengan kemasan yang tertulis. Sehingga kandungan asli skincarenya tidak sesuai dengan yang ada dikemaskan atau dipasarkan. (*)
