AyoBacaNews.com - Jahe mungkin telah menggunakan sejumlah orang selama ribuan tahun untuk mengobati penyakit, dan menambah aroma rasa pedas pada makanan.
Jahe merupakan tumbuhan yang berasal dari Asia, dan termasuk dalam keluarga tanaman Zingiberaceae.
Orang-orang biasanya menggunakan akar atau batangnya untuk dimakan, karena mampu meredakan berbagai penyakit, termasuk radang sendi, diabetes, batuk, pilek dan mual.
Jahe dikonsumsi dalam berbagai cara dalam pengobatan tradisional, termasuk dalam bentuk teh jahe.
Seperti dilansir dari laman Healthline, berikut sejumlah manfaat dari konsumsi teh jahe.
1. Meredakan mabuk perjalanan
Pengobatan tradisional menunjukkan bahwa teh jahe dapat membantu menenangkan gejala mabuk perjalanan, seperti pusing, muntah, dan keringat dingin.
Meski para peneliti tidak memahami secara pasti cara kerja jahe, beberapa orang berpendapat senyawa tertentu dalam jahe memblokir reseptor otak, yang memiliki peran penting dalam pusat muntah di otak.
Kendati penelitian saat ini terbatas atau tidak meyakinkan, teh jahe tetap bisa menjadi pengobatan yang baik untuk dicoba.
2. Meredakan mual
Beberapa ahli meyakini gingerol dalam jahe dapat membantu meredakan mual karena kondisi hamil, kemoterapi atau pasca pembedahan.
Para peneliti berpendapat, jahe mungkin merupakan alternatif yang efektif dan murah untuk obat anti mual tradisional pada orang yang sedang hamil, atau menjalani kemoterapi dan tidak dapat memperoleh obat konvensional.
Satu studi pada 92 wanita menemukan bahwa jahe lebih efektif dibandingkan obat standar dalam mencegah mual dan muntah pasca operasi yang disebabkan oleh anestesi umum.
Meski begitu, pastikan untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelum menggunakan jahe setelah operasi.
Ini dapat mengganggu pembekuan darah, meskipun penelitian tentang hal ini masih terus berkembang dan diperlukan lebih banyak untuk menyelidikinya lebih lanjut.
3. Bantu atur tekanan darah dan dukung kesehatan jantung
Penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi jahe 2 hingga 6 gram per hari dapat membantu melindungi tubuh dari penyakit jantung.
Hal ini karena senyawa dalam jahe mampu membantu menurunkan tekanan darah, membantu mencegah penggumpalan darah, menurunkan kolesterol dan meningkatkan sirkulasi darah.
4. Bantu atur berat badan dan kadar gula
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa mengkonsumsi jahe memiliki efek menguntungkan pada berat badan dan pengelolaan gula darah.
Efek panas pada jahe yang terasa dari aroma pedasnya, mampu membantu meningkatkan termogenesis atau produksi panas oleh tubuh, sehingga berdampak pada proses pembakaran lemak.
Thermogenesis ini juga mampu meningkatkan pemecahan lemak untuk energi sehingga menghambat penyimpanan dan penyerapan lemak
Selain itu, jahe dapat membantu meningkatkan kontrol gula darah pada penderita diabetes tipe 2 dan obesitas dengan menurunkan kadar insulin puasa, hemoglobin A1C, dan trigliserida. Hemoglobin A1C merupakan indikasi kadar gula darah selama 2-3 bulan terakhir.
5. Redakan nyeri dan peradangan
Penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam jahe yang disebut gingerol dan shogaol membantu mengurangi risiko peradangan.
Orang-orang secara khusus mempelajari jahe karena pengaruhnya dalam menghilangkan rasa sakit akibat osteoartritis lutut.
Teh jahe juga dapat membantu meringankan kram menstruasi jika diminum pada awal menstruasi.
Penelitian menunjukkan bahwa obat ini mungkin sama atau lebih efektif daripada obat pereda nyeri yang dijual bebas.(*)