Butuh Rp300 Miliar, Jalur Legendaris Ini di Zaman SBY Diubah dan Sukses Hilangkan Kemacetan

Sabtu, 30 November 2024 | 07:32
Butuh Rp300 Miliar, Jalur Legendaris Ini di Zaman SBY Diubah dan Sukses Hilangkan Kemacetan
Penampakan Jalur Lingkar Nagreg di awal proyek selesai. Jalur Lingkar Nagreg: solusi kemacetan mudik dengan tanjakan landai, pemandangan eksotis, dan inovasi pembelahan gunung. Kini, perjalanan jadi lebih nyaman dan aman. Foto maps.
Penulis: L Sundana | Editor: AyoBacaNews

Jalur Lingkar Nagreg, proyek monumental yang membelah gunung dan menimbun lembah, hadir untuk mengatasi kemacetan mudik puluhan tahun. Kini, perjalanan lebih lancar dengan tanjakan landai dan pemandangan eksotis. Bagaimana kisah pembangunan proyek senilai Rp300 miliar ini?

AyoBacaNews.com, BANDUNG - Masyarakat Jawa Barat sejak 2007-2010 merasakan betul dampak dari pembangunan sebuah jalan yang dulunya dikenal sebagai jalur legendaris dan juga jalu maut.

Memakan anggaran sampai Rp300 miliar, kebijakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) benar-benar menjadi solusi jitu mengentaskan kemacetan di jalur turunan tajam dan berkelok di Nagreg Jawa Barat.

Jalur Nagreg yag dahulu dikenal sebagai perlintasan mudik, selalu dikepung kemacetan parah.

Bukan itu saja jalan Nagreg yang dulu diberlakukan dua arah, kerap memakan korban jiwa lantara konstruksinya yang menanjak dan menurun di kedua arah, kerap membuat kendaraan rem blong.

Ketika itu, Jalan Nagreg adalah jalur utama yang menjadi pilihan pemudik bagik dari Bandung ke Garut dan Tasikmalaya, maupun sebaliknya, sering menciptakan banyak kenangan bagi para pengunjung.

Dulu, pemudik dari Garut menuju Bandung maupun sebaliknya, jalur Nagreg menjadi pilihan utama. 

Jalan yang lebar dan kemudian menyempit juga berkelok-kelok, tak bisa dihindari meski kemacetan parah kerap terjadi.

Korban jiwa pemudik berjatuhan bukan hanya akibat kecelakaan saja, melainkan juga kelelahan di jalan akibat kepungan ribua kendaraan yang tersendat di sana.

Sejak SBY membuat kebijakaan luar biasa denga membuat jalur baru di sana, jalan Nagreg berubah menjadi Jalan Lingkar Nagreg.

Jalan Nagreg kini hanya diberlakukan satu arah, yakni untuk pengguna kendaraan dari Bandung menuju Garut dan Tasikmalaya.

Sementara dari arah sebaliknya, kini memanfaatkan Jalur Lingkar Nagrger. Dan perubahan trafik kendaraan menjadi sangat signifikan. 

Sejak saat itu, tak pernah lagi ada kemacetan, kecelakaan yag berujung pada korban jiwa di saat mudik lebaran diakibatkan kemacetan parah di sana.

Melintasi jalur Lingkar Nagreg, penggua jalan disuguhi pemandangan indah, dan jalur kereta api yang menjulang tinggi. 

Keberadaan warung-warung di sepanjang jalan menawarkan daya tarik tersendiri bagi pengguna jalan dan para pemudik di saat musim mudik lebara.

Mereka bisa memanfaatkan warung-warung tersebut untuk beristirahat sejenak sambil menikmati kopi.

Di Jalur Lingkar Nagreg juga ada terowongan beton yang panjang dan megah. Suasaa di sana disebut-sebut mirip dengan jalan-jalan di Rusia, yang masih diingat banyak orang.

Dibangun 2027, Jalur Lingkar Nagreg ini rampung tiga tahun setelahnya atau pada 2010.

Kemacetan yag dulu sangat megerikan, kini tak lagi ada. Pemerintah menghadapi tantangan besar dalam mega proyek Nagreg tersebut.

Pemerintah harus membelah gunung dan meratakan tanjakan. Pekerjaan tersebut harus membelah pegunungan. Mnggali tanah hingga 50 meter menggunakan Giant Breaker.

Jalan juga dibuatkan terowongan Lingkar Nagreg. Dinding menjulang setinggi 60 meter. Balok-balok tambahan untuk mencegah pelapukan batuan dipasang.

Konstruksinya unik, Lingkar Nagreg benar-benar berdampak. Jalur tersebut bahkan kini sering dijadikan studi banding oleh beberapa negara, seperti Australia, Jepang, dan Korea.

5 Poin Penting dari Peristiwa Pembuatan Jalan Lingkar Nagreg

Sejarah Pembangunan Jalur Lingkar Nagreg

Jalur lingkar Nagreg dibangun sejak tahun 2007 pada era pemerintahan SBY-Kalla dengan anggaran mencapai Rp300 miliar. 

Proyek ini bertujuan untuk mengatasi kemacetan yang telah berlangsung puluhan tahun di tanjakan Nagreg, terutama saat musim mudik lebaran.

Tantangan Teknis dan Kritik Awal Proyek Lingkar Nagreg

Pada awal penggunaannya di tahun 2010, tanjakan jalur lingkar Nagreg mencapai kemiringan 18 persen yang tetap memicu kemacetan parah. 

Hal ini mengundang kritik terhadap efektivitas proyek, meski akhirnya pemerintah menurunkan tanjakan menjadi 10 persen dengan menggali tebing hingga kedalaman 60 meter.

Infrastruktur yang Inovatif Lingkar Nagreg

Jalur ini menjadi istimewa dengan pembelahan gunung sepanjang 400 meter dan lebar 13 meter, serta penimbunan lembah curam setinggi 42 meter. 

Desainnya termasuk pemasangan balok beton untuk mencegah longsor dan struktur menyerupai terowongan, yang menarik perhatian ahli teknik sipil internasional.

Manfaat Lingkar Nagreg untuk Ekonomi dan Pengurangan Kemacetan 

Perbaikan jalur ini membantu mengurangi kerugian waktu akibat kemacetan, terutama bagi para pelaku ekonomi. 

Selain itu, tanjakan yang lebih landai memberikan pengalaman berkendara yang lebih lancar dan aman, terutama selama arus mudik lebaran.

Kebanggaan Lokal dan Nasional

Jalur lingkar Nagreg menjadi simbol pencapaian infrastruktur Jawa Barat. Proyek ini membanggakan tidak hanya masyarakat lokal, seperti petugas dan pekerja proyek, tetapi juga menjadi bahan studi banding bagi para ahli teknik dari berbagai negara seperti Jepang, Korea, dan Australia. (*)

Konten Rekomendasi (Ads)