AyoBacaNews.com - Akhir-akhir ini, di berbagai media sosial sedang ramai membahas produk skincare yang menggunakan trik overclaim.
Beberapa orang mungkin bertanya-tanya, 'apa itu overclaim?', dan mengapa saat ini sedang ramai diperbincangkan?
Overclaim berasal dari bahasa Inggris, jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, artinya adalah klaim yang berlebihan.
Overclaim merupakan tindakan memberikan klaim berlebihan atau tidak akurat tentang manfaat suatu produk.
Dalam konteks skincare, overclaim terjadi ketika sebuah brand menyatakan bahwa produknya memiliki khasiat yang sebenarnya tidak terbukti secara ilmiah.
Mengapa Overclaim Menjadi Masalah?
Overclaim di industri skincare bukanlah hal baru, namun kini semakin banyak disorot karena berdampak langsung pada konsumen.
Banyak produk skincare yang mengklaim bisa memberikan hasil instan, seperti mencerahkan kulit dalam waktu singkat atau menghilangkan jerawat hanya dengan satu kali pemakaian.
Sayangnya, sebagian besar klaim ini tidak sesuai dengan kenyataan dan justru menimbulkan efek negatif bagi kulit.
Contoh Kasus Overclaim di Skincare
Contoh kasus overclaim yang sedang ramai adalah beberapa brand lokal yang mengklaim produk mereka mengandung bahan-bahan aktif dalam jumlah besar.
Setelah diuji di laboratorium, ternyata kandungan bahan tersebut jauh di bawah klaim yang dibuat. Ini menunjukkan adanya ketidakjujuran dalam informasi produk yang disampaikan kepada konsumen.
Dampak Buruk Overclaim
Praktik overclaim ini bukan hanya sekadar misleading, tetapi juga berbahaya. Konsumen yang menggunakan produk dengan harapan mendapatkan manfaat tertentu bisa mengalami iritasi kulit, jerawat, atau bahkan masalah kulit lebih serius.
Selain itu, overclaim juga merusak reputasi industri skincare karena mengikis kepercayaan konsumen terhadap brand-brand kecantikan.
Sedikit tips agar tidak terjebak skincare overclaim, sebagai calon konsumen wajib cari tahu dulu mengenai produk yang akan dibeli.
Cari tahu apa apakah sudah lolos izin BPOM, saja kandungannya, bagaimana review dari seseorang yang kompeten di bidangnya seperti, dokter kecantikan, latar belakang brand skincare tersebut, dll.
Dengan begitu, setidaknya kamu dapat meminimalisir terjebak overclaim, dibandingkan hanya melihat iklan di media sosial. (*)
