Apa Itu Sesar? Ini Penjelasan Tiga Jenis Patahan Kerap Timbulkan Gempa Bumi

Jumat, 12 Juli 2024 | 08:56
JENIS-JENIS SESAR - Ilustrasi sesar atau patahan pada batuan dan tanah. Berikut tiga jenis sesar yang perlu diketahui. Ilustrasi/Freepik.
Penulis: Pipin L H | Editor: Pipin L H

AyoBacaNews.com, Jakarta - Sesar atau patahan adalah fenomena retakan di permukaan bumi, di mana dua blok batuan bergerak aktif atas satu sama lain.

Patahan ini, satu di antara fenomena geologi yang harus diketahui. Sebab, Indonesia dikenal sebagai negara yang rawan dengan gempa bumi.

Pergerakan sesar, bisa mengakibatkan gempa bumi yang berdampak besar terhadap kehidupan, dan infrastruktur di atas permukaan tanah.

Agar lebih memahami apa itu sesar, berikut penjelasan mengenai patahan serta jenis-jenisnya yang dirangkum dari laman Dinas Energi dan Sumber Daya (ESDM), dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Sesar atau patahan itu terbagi menjadi tiga jenis, sebagai berikut;

1. Sesar naik (thrust fault)

Sesar naik terjadi saat blok batuan di atas patahan bergerak naik secara bersamaan. Sesar naik adalah tekanan maksimum, yang bekerja secara horizontal pada batuan, dan menyebabkan satu di antara bagian batuan bergerak ke atas.

Sesar seperti ini, kerap kali ditemukan di daerah pegunungan, yang mengalami tekanan kompresional.

Contohnya pegunungan Himalaya, yang terbentuk akibat tumbukan antara lempeng Indo-Australia, dan Eurasia.

2. Sesar turun (normal fault)

Kebalikannya dari sesar naik, sesar turun terjadi saat blok batuan di atas patahan bergerak turun bersamaan.

Akibat tekanan maksimum yang bekerja secara vertikal, satu di antara bagian batuan bergerak ke bawah mengikuti bidang sesar.

Sesar turun sering kali ditemukan berpasangan, dan lempeng di antara dua sesar ini akan bergerak naik atau turun tergantung arah sesarnya.

Hal tersebut, biasanya terjadi di daerah yang mengalami peregangan kerak bumi. Contoh di Lembah Rift Afrika Timur, di mana kerak bumi sedang mengalami penarikan.

3. Sesar mendatar (strike-slip fault)

Sesar mendatar terjadi saat dua blok batuan bergerak secara horizontal satu sama lain. Sesar ini ditandai pergerakan sejajar, baik ke kiri maupun ke kanan.

Patahan ini juga terjadi akibat gaya gesekan, yang mengakibatkan lempeng-lempeng bergerak mendatar ke arah yang berlawanan.

Satu di antara contoh terkenalnya yakni Sesan San Andreas di California, di mana lempeng Pasifik dan lempeng Amerika Utara bergerak secara lateral.

Selain tiga jenis sesa utama tersebut, ada kombinasi dari jenis-jenis patahan yang disebut sesar oblique. Di mana gerakan vertikal dan horizontal terjadi secara bersamaan.

Sebagai informasi, Indonesia sebagai negara yang terletak di jalur Cincin Api Pasifik, memiliki banyak sesar aktif yang perlu dipantau secara terus-menerus.

Pengetahuan tentang sesar dan jenis-jenisnya ini sangat penting dalam upaya mitigasi bencana gempa bumi.(*)

Artikel Rekomendasi