Amuk Bojan Hodak Lihat Pertahanan Persib yang Amburadul

Jumat, 06 Desember 2024 | 10:37
Kekalahan ini memastikan Persib finis sebagai juru kunci Grup F, hanya mengumpulkan lima poin dari enam pertandingan.
Penulis: L Sundana | Editor: AyoBacaNews

AyoBacaNews.com, BANDUNG - Atmosfer Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) memanas pada Kamis (5/12) malam WIB. 

Harapan besar mengiringi langkah Persib Bandung dalam laga terakhir babak penyisihan AFC Champions League 2 (ACL 2) 2024/2025. 

Namun, harapan itu berujung kekecewaan mendalam. Maung Bandung harus mengakui keunggulan Zhejiang FC dengan skor 3-4, meninggalkan luka yang terasa pedih, terutama bagi sang pelatih, Bojan Hodak.

Dalam sesi jumpa pers usai pertandingan, Hodak tak bisa menyembunyikan rasa frustrasinya. 

"Hasilnya buruk. Saya rasa secara penyerangan kami tampil cukup baik. Kami memiliki banyak peluang dan bisa membuat tiga gol," ucap Hodak, memberikan sedikit kredit pada para pemainnya di lini depan. 

Namun, nada tegas muncul saat ia menyinggung lini pertahanan. 

"Tapi secara bertahan sangat buruk. Ada kesalahan individual yang dilakukan," tambahnya tajam, menyoroti lemahnya koordinasi di sektor tersebut.

Jalannya Pertandingan: Bangkit yang Terlambat

Laga berlangsung dengan tensi tinggi sejak menit awal. Zhejiang FC mengejutkan publik Bandung dengan dua gol cepat dari Franko Andrijasevic (15') dan Jean Kouassi (22'). 

Persib sempat memberi secercah harapan melalui Beckham Putra Nugraha (31'), namun Andrijasevic kembali menghantui (39'), diikuti gol Kouassi (58') yang membuat Persib tertinggal 1-4.

Tak ingin menyerah di kandang sendiri, Persib mencoba bangkit. David da Silva memperkecil jarak (70'), dan penalti dramatis Tyronne Del Pino di masa injury time (90+5') menutup laga dengan skor akhir 3-4. Sayangnya, kebangkitan Maung Bandung terlambat.

Catatan Kelam Grup F

Kekalahan ini memastikan Persib finis sebagai juru kunci Grup F, hanya mengumpulkan lima poin dari enam pertandingan. 

Mereka pun gagal melaju ke babak 16 besar ACL 2, menyisakan banyak pekerjaan rumah untuk dievaluasi.

Hodak tak lupa menggarisbawahi perbedaan mencolok antara kompetisi domestik dan level Asia. 

"Ketika bermain di level ini, kesalahan individual akan langsung dihukum oleh lawan. Ini perbedaan besar antara BRI Liga 1 dengan ACL," ungkapnya, seakan mengirim pesan bahwa Maung Bandung harus memperbaiki fondasi permainan mereka jika ingin berbicara lebih banyak di pentas internasional.

Kritik Tajam dan Evaluasi Penting

Kekalahan ini bukan hanya soal skor, tetapi juga cerminan betapa krusialnya keseimbangan permainan. 

Jika lini serang Persib menunjukkan kualitas yang menjanjikan, lini pertahanan adalah kelemahan yang terlalu nyata. 

Kesalahan individual dan lemahnya konsistensi koordinasi harus menjadi perhatian utama Bojan Hodak.

Pertanyaannya kini, bagaimana Persib akan bangkit dari kekecewaan ini? 

Apakah Hodak mampu meramu formula yang lebih solid, atau akankah Maung Bandung terus terjebak dalam pola lama? 

Satu hal yang pasti, pendukung setia Persib menunggu aksi nyata untuk kebangkitan di musim depan. (*)

Artikel Rekomendasi