AyoBacaNews.com, Jepang - Sobat Baca! Tak bisa dipungkiri jika perempuan Jepang sangat populer, termasuk di Indonesia.
Dikenal dengan paras cantik, rambut indah, tubuh seksi, dan kulit kencang, mereka memang memikat.
Namun, tahukah Sobat Baca, berkencan dengan perempuan Jepang dan menikahinya adalah dua hal yang sangat berbeda? Berikut ulasannya sebagaimana dikutip dari kanal Youtube Data Fakta pada Kamis, 18 Juli 2024.
1. Evolusi Seperti Pokémon
Sebelum menikah, perempuan Jepang sangat kawaii dan baik hati. Namun, setelah menikah dan memiliki anak, mereka cenderung berubah drastis.
Perempuan Jepang sering dianggap berevolusi dalam tiga tahap: dari lucu menjadi lebih kuat, hingga akhirnya menjadi "bos" di rumah. Sobat Baca pasti tidak mengira, tapi begitulah kenyataannya.
2. Istri Sebagai Majikan
Di Jepang, ibu rumah tangga dianggap sebagai profesi yang dihormati dan sering disebut sebagai majikan.
Merry White dalam tulisannya menjelaskan, ibu rumah tangga Jepang mendominasi keluarga.
Mereka mengatur keuangan dan suami harus menyerahkan seluruh penghasilannya.
Bahkan, seringkali suami Jepang bercanda bahwa pernikahan adalah sistem perbudakan.
3. Uang Saku Suami
Tujuan menikah di Jepang umumnya untuk memiliki keturunan. Setelah menikah, suami sering dijadikan alat untuk memiliki anak dan mengurus mereka.
Setiap bulan, istri akan menarik seluruh gaji suami. Suami Jepang sering disebut sebagai ATM karena mereka tidak bisa mengubah password rekening.
4. Perkawinan Nihil
Penelitian menunjukkan bahwa banyak pasangan Jepang yang tidak berhubungan seks selama lebih dari sebulan.
Jika istri melihat suami hanya sebagai ATM, tentu tidak ada yang mau berhubungan seks dengan mesin ATM, bukan?
Sebagai kesimpulan, kunci harmonisnya hubungan suami istri di Jepang adalah patuh pada istri.
Perempuan Jepang tidak berkarir di masyarakat, tetapi menjadi CEO di rumah, memaksa suami bekerja keras dan mengendalikan mereka secara diam-diam.
Nah, Sobat Baca, itulah beberapa alasan mengapa menikah dengan perempuan Jepang bisa jadi penuh tantangan.
Tetap bijak dan pertimbangkan dengan matang sebelum mengambil keputusan besar ini! (*)