AyoBacaNews.com - Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI menyampaikan kritik kepada Kementerian Agama (Kemenag) terkait kondisi tenda jemaah haji Indonesia di Mina yang mengalami overkapasitas.
Ketua Timwas Haji sekaligus Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin), menyatakan bahwa situasi ini mencerminkan kelemahan Kemenag dalam bernegosiasi dengan pihak Arab Saudi.
"Memang ada kelemahan, seharusnya posisi Indonesia memiliki kekuatan negosiasi yang baik mengingat jumlah jemaah kita besar dan hubungan diplomatik yang baik," ujar Gus Muhaimin di Makkah, Arab Saudi.
Gus Muhaimin menilai bahwa pertemuan antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi beberapa waktu lalu hanya bersifat seremonial. Ia menekankan pentingnya diplomasi yang kuat agar Indonesia bisa mendapatkan tenda yang lebih layak dan manusiawi di masa mendatang.
"Ketika Menteri Haji Arab Saudi dan Menteri Agama bertemu, seharusnya tidak hanya sekadar foto-foto," tegas politisi dari Fraksi PKB ini.
Gus Muhaimin juga menyoroti perlunya keterlibatan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dalam negosiasi. Ia berharap Kemenlu dapat mendukung Kemenag sehingga posisi negosiasi Indonesia menjadi lebih kuat, termasuk dalam mendapatkan maktab yang lebih baik dan fasilitas MCK yang memadai.
"Diperlukan kemampuan diplomasi dan posisi negosiasi yang kuat antara Menag dan Menteri Haji di sini," tambahnya.
Selain itu, Gus Muhaimin menekankan pentingnya memastikan perusahaan-perusahaan yang menangani Arafah dan Mina bertanggung jawab atas fasilitas MCK yang sering menjadi keluhan utama setiap tahun.(*)
