Terkait Konflik Iran dan Israel, Presiden Jokowi Meminta Indonesia Bersikap Deeskalasi

Selasa, 16 April 2024 | 13:42
Terkait Konflik Iran dan Israel, Presiden Jokowi Meminta Indonesia Bersikap Deeskalasi
KONFLIK IRAN DAN ISRAEL - Presiden Jokowi meminta Indonesia bersikap deeskalasi terhadap konflik sejumlah negara di Timur Tengah. Instagram/@jokowi.
Penulis: Pipin L H | Editor: AyoBacaNews

AyoBacaNews.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan arahan agar Indonesia bersikap deeskalasi (menahan diri) terhadap situasi ketegangan geopolitik, yang sedang melanda sejumlah negara di Timur Tengah.

Arahan Presiden itu disampaikan Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam sesi konferensi terbatas usai menghadiri rapat terbatas (Ratas) bersama Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 16 April 2024.

"Pertama, tentu tadi Bapak Presiden membahas terkait apa yang terjadi di Timur Tengah, terutama yang terkait dengan Iran dan Israel," kata Airlangga.

Ia mengatakan, sikap deeskalasi penting bagi hubungan Indonesia dengan sejumlah negara yang terlibat pertikaian perang di Timur Tengah.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga menginstruksikan Kemenko Perekonomian untuk menyusun berbagai skenario mitigasi terhadap potensi defisit keuangan negara.

"Kami me-reform struktural dan menjaga ekspektasi investor, dan memperkuat daya saing serta juga investasi jangka panjang di Indonesia. Jadi, kepastian itu yang harus dijaga," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang turut hadir dalam Ratas tersebut mengatakan, Indonesia khawatir melihat perkembangan situasi di Timur Tengah.

"Kita yakin bahwa eskalasi tidak akan membawa manfaat bagi siapapun," katanya.

Presiden Jokowi berpesan kepada Kemlu RI untuk terus melakukan upaya diplomatik agar pihak-pihak terkait menahan diri, dan dapat menghindari eskalasi.

"Jadi, sekarang masing-masing pihak sudah mulai menghitung, jika terjadi eskalasi maka dampaknya seperti apa terhadap masing-masing negara, baik harga minyak, harga kebutuhan yang lain, maupun nilai tukar dolar dan sebagainya," kata Menlu.

Selain Airlangga dan Retno Marsudi, turut hadir pula dalam agenda Ratas yang berlangsung sekitar dua jam sejak pukul 10.00 WIB itu.

Seperti Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. (*)

Konten Rekomendasi (Ads)