Pemecatan Shin Tae-yong bisa berdampak negatif bagi Timnas Indonesia. Pelatih Raja Isa mengingatkan soal tantangan dan kekurangan persiapan. PSSI harus bijak!
AyoBacaNews.com, TIMNAS INDONESIA - Pemecatan Shin Tae-yong, Langkah Salah untuk Timnas Indonesia?
Pemain muda Timnas Indonesia menghadapi tantangan besar di Piala AFF 2024. Pemecatan Shin Tae-yong bisa merusak peluang Indonesia ke Piala Dunia 2026. Apa dampaknya? Baca selengkapnya!
Keputusan pemecatan Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia pasca kegagalan di Piala AFF 2024 mencuat.
Timnas Indonesia, yang hanya membutuhkan satu poin untuk lolos ke semifinal, malah kalah 0-1 dari Filipina.
Kekalahan tersebut menyebabkan mereka terhenti di peringkat ketiga Grup B, di bawah Vietnam dan Filipina.
Raja Isa Raja Akram Shah, pelatih asal Malaysia, menilai pemecatan Shin Tae-yong bisa berisiko besar bagi perkembangan sepakbola Indonesia.
Ia mengingatkan agar netizen melihat lebih mendalam tentang penyebab kegagalan tersebut, termasuk masalah persiapan terbatas dan kurangnya pengalaman pemain muda Indonesia di level internasional.
“Lihatlah secara menyeluruh perjalanan Timnas U-22 di Piala AFF. Apa yang sebenarnya menjadi penyebab utama kegagalan tersebut?" ujar Raja Isa. Ia berpendapat bahwa tantangan utama adalah terbatasnya waktu persiapan, yang mempengaruhi performa tim.
Menurut Raja Isa, meski pemain muda Indonesia memiliki bakat, mereka belum cukup siap menghadapi kompetisi internasional.
Shin Tae-yong tidak bisa mengubah mereka menjadi tim tangguh dalam waktu singkat. “Pemain muda butuh waktu dan pengalaman untuk berkembang," tambahnya.
Salah satu kendala utama adalah ketidakmampuan pemain muda dalam mengontrol emosi di lapangan.
Hal ini berimbas pada penampilan mereka yang kurang stabil. "Contoh nyatanya adalah Ferarri yang terprovokasi hingga mendapat kartu merah dari Filipina," jelasnya.
Raja Isa juga menekankan bahwa pemecatan Shin Tae-yong akan merugikan Indonesia, terutama saat tim sedang berjuang dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Ia menyarankan agar PSSI mempertimbangkan segala dampak sebelum mengambil keputusan.
Nasib Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 masih penuh tanda tanya. Raja Isa mengingatkan bahwa pergantian pelatih bisa memperburuk keadaan.
"Pergantian pelatih bisa merusak konsistensi yang sudah mulai terbentuk," tegasnya.
Sebagai perbandingan, Raja Isa menyebutkan kasus Arab Saudi yang mengganti Roberto Mancini dengan Herve Renard, namun hasilnya tidak sesuai harapan.
"Jika Indonesia mengganti pelatih, ekosistem yang dibangun bisa rusak," tandasnya. (*)