Nietzsche Kamu Keliru. Alhamdulillah Tuhan Masih Sehat Wal Afiat

Sabtu, 04 November 2023 | 07:24
Nietzsche Kamu Keliru. Alhamdulillah Tuhan Masih Sehat Wal Afiat
(Penulis Sudut Pandang/foto: triwardana mokoagow)
Penulis: Triwardana Mokoagow | Editor: AyoBacaNews

Gott ist Tott, Tanpa alas kaki, saya bayangkan orang itu berlarian dari satu penjaja ke penjaja lain. Pasar riuh, tapi lebih riuh lagi mata orang itu. Ia datang ke seorang ibu penjual roti bertanya sesuatu yang tak masuk akal. “Apakah kau melihat Tuhan?” Lalu ia berpindah ke orang lain. “Aku mencari Tuhan! Aku mencari T uhan!” Semua orang di pasar sudah memaklumi kegilaannya. Orang itu tak berhenti menyeru-nyeru. Dengan kaki gemetar ia loncat tengah-tengah khalayak, matanya menitiskan air asin, “di mana Tuhan?” tengadah ke langit luas, lalu menjerit sekencang-kencangnya: “Tuhan telah mati! Tuhan telah mati!”

Gott ist tot! Ungkap Nietzsche dalam aforismenya di buku The Gay Science pada 1882.

Abad selanjutnya, tuhan yang “dibunuh” Nietzsche itu lahir. Tepatnya 91 tahun kemudian, Tuhan lahir di Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.

Bukan di sawang, Tuhan menetap di bumi. Ia anak ketujuh dari tujuh bersaudara (Tuhan memang suka angka ganjil). Ada istilah “nama adalah doa”, entah apa doa orangtua Tuhan memberikan nama itu kepadanya. Keenam kakak Tuhan tidak punya penjelasan kenapa si bungsu dinamai Tuhan.

“Orangtua nggak pernah cerita kenapa dinamai Tuhan,” ujar Tuhan sambil senyum tipis dalam sebuah wawancara.

Tuhan bekerja sebagai tukang kayu. Bukan, bukan Yesus Kristus. Tuhan di Banyuwangi memang sejak umur 20-an bekerja sebagai tukang kayu di Desa Kluncing, Licin. Tuhan bekerja sejak jam 7 pagi hingga 5 sore. Gaji Tuhan bervariasi: mulai dari 500 ribu sampai jutaan rupiah.

Untung Tuhan bekerja sebagai tukang kayu, bukan politisi. Bayangkan kamu wisata ke Banyuwangi, lalu lihat ada baliho bernama Tuhan. Dalam kemungkinan begitu, tentu saja menakutkan kalau tidak pilih Tuhan. Syukurlah ia konsisten sebagai tukang kayu. Dan Tuhan aktif sebagai pemilih dalam setiap pemilu. Hanya di Banyuwangi, suara rakyat betul-betul suara Tuhan (vox populi vox dei).

Nietzsche jelas keliru. Alhamdulillah Tuhan masih sehat wal afiat. Gott ist noch nich tott!

(Nietzsche/foto:pixabay.com)

Konten Rekomendasi (Ads)