AyoBacaNews.com - Pengerusakan dan kerusakan alam jadi hal penting dan mendesak untuk diselamtkan. Kerusakan alam yang saat ini terjadi benar-benar sudah tidak terelakkan lagi.
Dampak terbesar dari pengrusakan dan kerusakan alam saat ini mampu mengancam seluruh dunia, apalagi Indonesia merupakan salah satu paru paru dunia.
Atas dasar pemikiran tersebut, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat dalam momentum rangkaian Hari Penyiaran Daerah (Hasiarda) 2024, bersama Sajiwa dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) serta organisasi lembaga penyiaran Jawa Barat melakukan penanaman 2.500 bibit pohon di Cikadut, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung pada Kamis, 6 Juni 2024.
KPID memilih melakukan penanaman pohon sebagai bukti nyata kepedulian bersama dalam menjaga lingkungan yang sudah mengkhawatirkan.
Khawatiran itu juga diungkap Ketua KPI Pusat, Ubaidillah di sela sela kegiatan tersebut mengatakan.
Dia menilai Indonesia sering menjadi perhatian besar dari negara lain terkait lingkungan hidup.
Indonesia memiliki kekayaan alam dan lingkungan sangat besar, kata Ubaidillah, ditambah ikuti jumlah populasi penduduk yang besar.
Tegas Ubaidillah, jika populasi yang sangat besar ini tidak bisa merawat alam bahkan membiarkan rusak apalagi merusak, maka bencana alam akan terjadi dan jadi ancaman.
Terlebih kata Ubaidillah, Indonesia merupakan salah satu paru paru dunia.
"Isu lingkungan, isu bencana Indonesia selalu menjadi sorotan. Apalagi populasi di Indonesia juga sangat besar," katanya.
Dan apa yang dilakukan KPID Jabar, dengan aksi penanaman pohon adalah langkah nyata yang harus diapresiasi.
"Langkah kongkret yang dilakukan KPID Jabar bersama Pemerintah Provinsi dan lembaga penyiaran ini patut di apresiasi dan bisa dilakukan secara terus menerus untuk bersama sama menjaga lingkungan demi anak cucu kita di masa depan,"tegasnya.
Di tempat yang sama, Ketua KPID Jawa Barat, Adiyana Slamet, media harus ikut bersama-sama menyelamatkan alam dari kerusakan berdasarkan masalah yang terjadi di daerahnya.
Permasalahan banjir, longsor dan lahan kritis menjadi segelintir isu lingkungan yang banyak ditemukan di Jawa Barat.
"Maka media dan lembaga penyaiaran yang ada di Jawa Barat harus ikut bersama mengkampanyekan tentang lingkungan. Di Jawa Timur beda isunya, Jakarta juga beda," kata dia.
Tegas Adiyana, KPID bersama seluruh stakeholder dan dukungan penuh Pemprov Jabar terus berupaya meminimalisir potensi kebencanaan, satu di antara caranya adalah penanaman pohon ini.
"Di Jawa Barat ini salah satu isu substantif nya itu lahan kritis, sehingga memang banjir, longsor hingga banjir bandang banyak ditemukan bisa kita antisipasi bersama," katanya. seperti dikutip dari rri.co.id.
Tidak hanya itu dijelaskan Adiyana, Lembaga Penyiaran sendiri memiliki 2 fungsi penting dalam upaya bersama menyelamatkan lingkungan yang kian mengkhawatirkan saat ini.
"Media harus kritis terhadap kebijakan kebijakan siapapun itu yang tidak berpihak kepada lingkungan, lalu fungsi edukasi dan informasi yang bisa dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat pentingnya menjaga lingkungan,"jelasnya.
Jika hal tersebut bisa dilakukan bersama, Adiyana meyakini lingkungan hidup yang sehat, aman dan nyaman bagi masyarakat bisa di wujudkan dengan kolaborasi aktif seluruh pihak dalam menjaga lingkungan hidup.
Sekedar Informasi, Penanaman 2500 pohon merupakan rangkaian kegiatan dari Harsiarnas Jawa Barat 2024, adapun puncak acara Harsiarnas kali ini akan diselenggarakan pada 9 Juni mendatang di Gedung Sate Bandung. (*)