AyoBacaNews.com - Sekretaris Jenderal Indonesian Food Security Review (IFSR), Alfatehan Septianta mengatakan, telah menyiapkan 2.500 porsi makanan bergizi gratis untuk siswa sekolah dasar (SD).
Penyaluran program makan gratis di sekolah ini, perdana akan dilaksanakan di Kota Bandung, Jawa Barat yang menjadi satu di antara wilayah pilihan.
Ribuan porsi makan tersebut, tepatnya akan diberikan untuk siswa di 6 sekolah dasar yang berada di Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung.
"Presiden terpilih sudah berkomitmen soal makan bergizi gratis di sekolah. Kita sudah running di Kecamatan Warungkiara Sukabumi, sudah jalan hampir 5 bulan," kata Alfatehan dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu, 15 Mei 2024.
Alfatehan mengakui, bahwa program ini sebagai upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM).
Selain itu, IFSR pun akan melakukan implementasi uji coba program makan siang gratis di sejumlah sekolah yang ada di 10 kabupaten/kota usulan prioritas.
Pelaksanaan program ini juga terlaksana atas dukungan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIMPI) Jabar, dan beberapa donor yang memberikan masukan terhadap penentuan indikator pemilikan sekolah mitra.
Alfatehan mengatakan, program ini akan direncanakan bergulir selama 90 hari mulai Juli hingga September 2024 mendatang.
Adapun teknisnya, tim IFSR akan membentuk dapur umum dan memasak makanan dengan bahan pangan lokal, untuk seterusnya didistribusikan ke sekolah penerima manfaat.
"Sudah, kurang lebih ada 5 komoditas yang bisa diterima dari Buruan Sae," katanya.
Berikut 6 daftar SD yang terpilih di Kecamatan Arcamanik, Bandung:
1. SDS Rancakasumba, Kelurahan Cisaranten Kulon
2. SDN 004 Cisaranten Kulon, Kelurahan Cisaranten Kulon
3. SDN 244 Guruminda, Kelurahan Cisaranten Kulon
4. SDN 180 Prakarsa Nugraha, Kelurahan Cisaranten Bina Harapan
5. SMP Langlangbuana 2, Kelurahan Sukamiskin
6. SDN 181 Sukamiskin, Kelurahan Sukamiskin
Bukan hanya makan gratis, IFSR menyebut ada 6 aktivitas utama yang akan dilakukan, sebagai berikut;
1. Pemberian makan dan susu gratis serta bergizi kepada siswa, dan guru setiap hari ajar.
2. Penyuluhan terkait hidup sehat dan bergizi untuk keluarga.
3. Melakukan pengukuran dampak dan monitoring evaluasi.
4. Pemberdayaan komunitas sebagai pekerja pada program.
5. Pemberdayaan penyuplai bahan pangan lokal.
6. Manajemen daur ulang dan nol sampah.(*)