Helikopter Sekelas Presiden Iran Berteknologi Tua, Ternyata Bagian Sisasat Amerika Serikat

Selasa, 21 Mei 2024 | 11:17
Helikopter Sekelas Presiden Iran Berteknologi Tua, Ternyata Bagian Sisasat Amerika Serikat
Penampakan helikopter pabrikan Amerika Serikat jenis Bell 212 yang ditumpangi Presuden Iran, Ebrahim Raisi. irna.
Penulis: L Sundana | Editor: AyoBacaNews

AyoBacaNews.com - Terjawab sudah mengapa helikoter yang digunakan Presiden Iran, Ebrahim Raisi berakhir sangat mengerikan.

Dilaporkan jika helikopter pabrikan Amerika Serikat ini jatuh di Provinsi Azerbaijan Timur, utara Iran pada Minggu, 19 Mei 2024, hingga menewaskan sang presiden dan para pembantunya.

Ebrahim Raisi dinyatakan meninggal dunia dalam kecelakaan mengerikan tersebut. Dalam kecelakaan tersebut bukan hanya Raisi yang meninggal dunia, melainkan Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir Abdollahian, Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur, Malek Rahmati,  dan beberapa ajudan.

Diketahui jika sang presiden memakai helikopter yang sudah sangat tua pabrikan Amerika Serikat jenis Bell 212. 

Seorang analis militer, Cedric Leighton mengatakan helikopter tersebut pertama kali diperkenalkan di periode terakhir pemerintahan Shah pada 1976 dalam bentuk komersial dan sudah ada sebelumnya di militer AS.

Dari data yang ada, helikopter yang ditumpangi sang presiden, sudah beroperasi sejak 1960. 

Artinya, helikopter tersebut sudah digunakan sebelum Revolusi Iran pecah. Dari data itu, Leighton menduga penyebab kecelakaan karena masalah suku cadang dan juga cuaca buruk.

Pertanyaan terkait kecelakaan tersebut adalah mengapa helikopter sekelas Presiden Iran pakai teknologi usang dan berumur tua?

Dikutip dari beberapa sumber, Bell 212 adalah satu di antara jenis dari helikopter buatan Bell Textron.

Bell 212 dibuat dengan spesifikasi di bidang kebutuhan militer dan juga kebutuhan darurat otoritas berwenang.

Nah, helikopter yang ditunggangi Raisi dan sejumlah pejabat Iran adalah model yang sangat usang. 

Kemudia ada proses memodifikasi helikopter, sehingga bisa ditumpangi 12 orang.

Dan mengapa helikopter tersebut memakai teknologi yang sangat usang, lantaran ada keterkaitan terhadap sanksi yang diterima Iran dari sejumlah negara Barat, termasuk AS.

Sanksi Barat yang menghambat

Dengan beragai dinamika yang terjadi, Iran pernah dijatuhi sanksi sejumlah negara Barat. Dampaknya adalah secara ekonomi dan sosial sangat terasa besar.

HFW menilai, sanksi tersebut juga berdampak pada pemeliharaan dan peningkatan armada pesawat militer hingga komersil. 

Dari sana bisa disimpulkan jika Iran memiliki armada yang tua dengan usia rata-rata mencapai lebih dari 25 tahun.

Kemudian, dari sanksi tersebut disebutkan menguntungkan AS karena turut membatasi berbagai pembelian suku cadang pesawat. 

Sehingga bisa dipastikan jika Teheran harus membeli berbagai suku cadang dan armada militer melalui AS. (*)

Konten Rekomendasi (Ads)