AyoBacaNews.com - Sisi gelap Bandung lainnya adalah macet. Bukan hanya Jakarta, penduduk 2,4 juta jiwa dengan kepadatan 14.000 jiwa per km² tapi ruas jalan yang tidak terlalu lebar, bahkan untuk jalan protokolnya, menghasilkan kemacetan yang betul-betul membingungkan.
Seperti Jakarta, hal ini menjadi salah satu alasan stres warga meningkat. Hasil lainnya adalah polusi udara, polusi pandangan, dan polusi suara.
Dikutip dari kanal Youtube Sisi Dunia, hal bagus sementaranya adalah dengan ini, dinginnya Kota Bandung tidak begitu terasa.
Kemudian Yang membuat warga makin gelisah adalah di sebagian jalanan Bandung, penerangan tidak terlalu bagus pada malam hari.
Jalan-jalan ini menjadi gelap, terutama di sekitar Jalan AH Nasution. Untungnya, macet tadi hanya berlangsung di hari yang terang, puncaknya pada jam kerja maupun pulang kerja.
Lebih gelisah lagi jika musim penghujan tiba. Gelapnya beberapa ruas jalanan ditambah kemacetan hampir menyamai Jakarta.
Lalu warga harus menghadapi banjir, disempurnakan jika tiba musim pemilihan. Seluruh jalanan akan dipenuhi baliho dan spanduk kampanye.
Tidak pemilihan saja, baliho dan spanduk sudah banyak bertebaran. Terlalu banyak iklan dan itu kadang diatur serampangan.
Kembali ke persoalan banjir tadi, jika itu berlarut-larut maka kemungkinan besar Bandung akan terendam hebat.
Itu karena Bandung ini seperti mangkuk, berada di cekungan diapit gunung dan perbukitan.
Tinggal tunggu waktu saja untuk menjadi Bandung Lautan Air jika pohon-pohon digunduli, bangunan beton menjamur, dan kepadatan meningkat.
Migrasi ke Jawa Barat adalah salah satu yang tertinggi di Indonesia, terkhususnya ke ibu kotanya, Bandung.
Melansir dari rri.id, hal ini menjadi salah satu faktor berkembangnya pemukiman kumuh atau lokasi hunian yang tidak teratur.
Salah satu kawasan kumuh Bandung yang paling luas adalah yang berada di Kelurahan Sukaraja seluas 37,34 hektar dan sekitar 80 persen perumahannya tergolong kumuh.
Tadi sudah disinggung soal sampah. Bandung sejuk nan asri membuat nyaman berlama-lama, tapi tunggu dulu, ada sampah yang menghantui.
Sampah yang menjadi salah satu faktor banjir melanda akan terlihat di sepanjang jalan wilayah Pangdago, Pasar Caringin, Pasar Ciroyom, Pasar Tegalega, Pasar Baru, dan Pasar Cicadas yang makin menambah kesan kekumuhan dari Bandung. (*bersambung)